Ekonom Senior Kwik Kian Gie Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun

allintimes.com | Jakarta, Indonesia – Kabar duka menyelimuti dunia ekonomi dan politik Indonesia. Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Kwik Kian Gie, dikabarkan meninggal dunia pada usia 90 tahun, Senin (29/7). Informasi wafatnya tokoh nasional ini pertama kali diungkapkan oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, melalui akun media sosialnya.

Penghormatan dari Sandiaga Uno dan Jejak Karier Cemerlang

Sandiaga Uno menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Kwik Kian Gie, yang ia sebut sebagai mentor sejati. “Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga di akun @sandiuno.

Mengutip situs Kemenko Perekonomian, Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Ia dikenal luas sebagai seorang ekonom senior berdarah Tionghoa yang banyak memberikan kontribusi bagi bangsa.

Kiprah Kwik Kian Gie di pemerintahan terbilang cemerlang. Ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada periode 1999-2000 di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Setahun berselang, ia kembali mengemban amanah sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas selama periode 2001-2004, di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Perjalanan Politik dan Kedekatan dengan Gus Dur

Selain sebagai ekonom, Kwik Kian Gie juga aktif di dunia politik sebagai fungsionaris PDI-Perjuangan. Dedikasinya terhadap pendidikan juga terwujud melalui pendirian Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.

Nama Kwik Kian Gie memang erat dengan pembahasan ekonomi nasional. Kepiawaiannya dalam bidang ini bahkan membawanya ke posisi strategis sebagai menteri. Kedekatan Kwik Kian Gie dengan Gus Dur, yang kemudian mengangkatnya sebagai menteri, terjalin jauh sebelum keduanya aktif di bidang politik. Kwik pernah mengungkapkan bahwa mereka sering bertukar pikiran dan memiliki pandangan yang sejalan. Kisah kedekatan ini pernah ia ceritakan dalam acara Haul Ke-9 Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang.

Keduanya memiliki hobi yang sama, yakni mendengarkan musik orkestra, khususnya simfoni nomor 9 yang sangat digemari Gus Dur. Dalam perjalanan politik, Kwik Kian Gie dan Gus Dur bahkan pernah menjadi anggota Badan Pekerja MPR pada tahun 1987. Kwik sering memberikan briefing kepada Gus Dur mengenai hal-hal penting yang dibahas dalam rapat, mengingat Gus Dur tidak selalu dapat hadir di setiap pertemuan.

Kepergian Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia, yang akan selalu mengenang dedikasi dan pemikiran-pemikirannya dalam membangun ekonomi dan politik negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *