Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Dunia Perfilman Indonesia Berduka

allintimes.com – Dunia perfilman Indonesia kembali berduka dengan kepergian aktor senior Ray Sahetapy. Ia meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto setelah menjalani perawatan intensif akibat penyakit yang dideritanya.

Kepergian sang aktor tak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, tetapi juga bagi para sahabat serta penggemarnya yang telah lama mengagumi kiprahnya di dunia seni peran. Ray dikenal sebagai aktor berbakat yang telah membintangi berbagai film dan sinetron, meninggalkan jejak yang sulit dilupakan dalam perfilman Indonesia.

Pesan Haru dari Sang Anak

Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh sang anak, Surya Sahetapy, melalui unggahan di Instagram Story. Ia membagikan foto lama Ray Sahetapy bersama mendiang putrinya, Gizca Puteri Agustina Sahetapy, dengan pesan menyentuh:

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Titip salam cinta dan kangen ke Kak Gizca, Dad!”

Dalam unggahan lainnya, Surya juga mengumumkan secara resmi meninggalnya sang ayah:

“Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun. Telah berpulang Ayah, Kakek kami, Farence Raymond Sahetapy (Ray Sahetapy) bin Pieter Sahetapy pada pukul 21.04. Kami mohon doanya, mohon dimaafkan segala kesalahan.”

Perjuangan Melawan Penyakit

Ray Sahetapy diketahui telah lama berjuang melawan berbagai penyakit. Pada tahun 2017, ia didiagnosis menderita diabetes. Kondisinya semakin menurun setelah mengalami stroke pada Agustus 2023, yang menyebabkan kesulitan berbicara dan berjalan.

Meski sempat mengalami perbaikan kondisi, daya ingatnya mulai menurun. Di tahun 2025, ia juga mengidap penyakit paru-paru yang akhirnya mengharuskan dirinya dirawat intensif di rumah sakit sebelum menghembuskan napas terakhir.

Kenangan dari Rekan Sesama Seniman

Kepergian Ray Sahetapy meninggalkan kesedihan mendalam di kalangan rekan seprofesinya. Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, mengenang Ray sebagai seniman yang tangguh dan menginspirasi banyak orang.

“Saya mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga Almarhum Bang Ray Sahetapy. Beliau seorang seniman dan budayawan yang lengkap. Saya mengenalnya cukup lama, sejak awal tahun 1990-an,” ujar Fadli Zon saat ditemui di rumah duka Sentosa, RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (2/4/2025).

Ia juga mengenang perjalanan mereka bersama ke Rusia pada tahun 1996, di mana Ray turut menyaksikan Fadli berbicara di Moscow State University.

“Saya sering jalan bareng beliau di Rusia saat itu. Kenangan itu tidak akan saya lupakan.”

Fadli menilai Ray sebagai aktor dengan dedikasi luar biasa di dunia seni peran. Film-film yang ia bintangi, seperti Gadis, Secangkir Kopi Pahit, dan The Raid, menjadi bukti kehebatannya sebagai aktor.

Aktris senior Rina Hasyim juga turut mengenang Ray sebagai sosok yang ramah dan menyenangkan.

“Orangnya asyik-asyik saja, enak diajak kerja sama. Saya dan Ray seperti saudara karena beberapa kali bermain dalam film yang sama, termasuk yang disutradarai oleh Teguh Karya,” ujar Rina.

Kecintaan terhadap Konsep Nusantara

Selain dikenal sebagai aktor, Ray Sahetapy juga seorang pemikir yang mendalami budaya Nusantara. Fadli Zon mengungkapkan bahwa Ray sering membicarakan kekuatan konsep Nusantara dalam berbagai diskusi mereka.

“Bang Ray selalu berbicara tentang bagaimana Nusantara menjadi pemersatu bangsa. Itu adalah warisan pemikiran yang berharga bagi kita semua.”

Pemakaman di TPU Tanah Kusir

Jenazah Ray Sahetapy akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat (4/4/2025) setelah salat Jumat. Sebelumnya, prosesi penghormatan terakhir akan dilakukan di Masjid Istiqlal.

Kepergian Ray Sahetapy meninggalkan duka mendalam, tetapi karya dan inspirasinya akan tetap hidup di hati para penggemarnya serta dunia perfilman Indonesia. Selamat jalan, Ray Sahetapy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *