299 WNI di Pahang Manfaatkan Layanan Warung Konsuler
allintimes.com | Sebanyak 299 WNI di Pahang memanfaatkan layanan Warung Konsuler dari KJRI Johor Bahru pada 14–15 Juni 2025. Kehadiran layanan jemput bola ini membuat pengurusan paspor dan dokumen resmi lebih mudah tanpa harus ke Johor—jawaban atas lokasi geografis yang jauh dan tantangan akses.
Wilayah Pahang, Malaysia, berjarak hingga lima jam perjalanan darat dari kantor KJRI Johor Bahru. Jarak ini selama ini menjadi kendala serius bagi WNI yang butuh layanan konsuler seperti penerbitan paspor atau legalisasi dokumen.
Menyadari kebutuhan mendesak ini, KJRI Johor Bahru menyelenggarakan Warung Konsuler di Kuantan, ibu kota Pahang, sebagai “program jemput bola” untuk mendekatkan pelayanan. Program ini digelar selama dua hari, Sabtu–Minggu (14–15 Juni 2025), dan masyarakat menyambut program dengan sangat antusias.
Fakta dan Data pelayanan Warung Konsuler
- 299 WNI menerima pelayanan Warung Konsuler selama dua hari pelaksanaan.
- Dari total, 222 orang mengurus paspor dan SPLP, sementara 77 orang lainnya mengurus dokumen kekonsuleran seperti pencatatan kelahiran, Surat Keterangan SIM, pernikahan, perceraian, pelaporan diri, dan perekaman NIT/KTP.
- Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit Suryantoro Widiyanto, menyatakan bahwa tujuan utama program adalah “mendekatkan pelayanan kepada WNI yang berada jauh dari kantor KJRI” tanpa terbebani jarak dan waktu.
- Selain layanan tatap muka, KJRI juga mengadakan siaran Live TikTok dan mempromosikan layanan chatbot KSATRIA via WhatsApp, menjangkau lebih dari 19.000 penonton dan 81.000 likes, serta membangun komunikasi interaktif langsung dengan masyarakat.
Langkah ini membawa berbagai manfaat signifikan:
- Akses layanan meningkat, memungkinkan WNI Pahang mengurus dokumen penting tanpa harus bepergian jauh.
- Efisiensi waktu dan biaya, terutama bagi lansia dan keluarga yang memiliki kendala transportasi.
- Peningkatan kepercayaan, memperkuat citra KJRI sebagai lembaga responsif terhadap kebutuhan diaspora Indonesia.
Seorang WNI yang bernama Samiran di Kuantan mengatakan, “Program ini sangat membantu, semoga rutin dilakukan,”. Ini mencerminkan besarnya harapan publik mengenai program ini, dan diharapkan program ini agar tetap berkelanjutan.
Adanya Warung Konsuler ini memberi beberapa insight penting:
- Model desentralisasi layanan konsuler – Menyebarkan titik pelayanan membantu mencakup WNI di daerah terpencil dan mengurangi beban travel.
- Integrasi digital dan offline, dengan eksekusi di lapangan didukung komunikasi online melalui chatbot dan siaran langsung untuk memperluas jangkauan informasi.
- Rutin atau periodik ulang, jika program terus dijalankan, bisa menjadi prototipe nasional KBRI/KJRI dalam mendekatkan layanan kepada diaspora.
Konsul Jenderal menghimbau agar WNI tetap mewaspadai penipuan terkait pengurusan dokumen. Diharapkan masyarakat menggunakan layanan resmi dengan menghubungi chatbot KSATRIA (+60 10 528 8040).
Keberhasilan Warung Konsuler di Pahang yang melayani 299 WNI di Pahang ini menunjukkan langkah strategis dan relevan dalam mendekatkan pelayanan konsuler kepada diaspora Indonesia. Model jemput bola ini bisa menjadi acuan kebijakan nasional untuk menjangkau WNI di wilayah terpencil.