RSUP Jayapura Resmi Beroperasi, Layanannya Masih Terbatas!

Direktur Utama RSUP Jayapura Petronella Marcia Risamasu didampingi Direktur PKLO RSUP Jayapura Antonius Oktavian Ibo dan Plh. Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Jayapura Viviyanti ZN saat memberikan arahan dalam town hall (ki-ka) di RSUP Jayapura, Rabu (11/6/2025). (Foto: Dok. RSUP Jayapura)

allintimes.com | RSUP Jayapura resmi mulai beroperasi sejak 11 Juni 2025, dalam acara soft launching bertajuk “Sehat Papuaku, Sehat Indonesiaku”. Meskipun ikut dalam Rencana Kesehatan Nasional, layanan RSUP Jayapura masih terbatas pada MCU, dokter spesialis, dan laboratorium – belum mencakup radiologi dan layanan lanjut lain.

RSUP, sebagai rumah sakit vertikal jenis UPT milik Kementerian Kesehatan, menjadi titik transformasi layanan rujukan di Papua dan Asia Pasifik. Soft launching mencakup serangkaian acara seperti town hall, MCU gratis untuk tokoh adat dan tamu undangan, kerja bakti pegawai, dan donor darah. Direktur Utama, Petronella Marcia Risamasu, menegaskan bahwa fasilitas ini tidak hanya untuk Papua, tetapi juga mendukung visi “Indonesia Sehat”. Ia menambahkan: “Indonesia sehat dimulai dari Papua sehat dulu”.

Fakta dan data dari sumber resmi

  1. Layanan awal terbatas: RSUP Jayapura saat ini menyediakan MCU umum, pemeriksaan dokter spesialis, dan laboratorium.
  2. Area prioritas ke depan: Radiologi dan layanan lanjutan seperti CT scan masih belum berjalan, karena instalasi masih dalam tahap persiapan .
  3. Target layanan unggulan: Fokus pada Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi (KJSU), dan Kesehatan Ibu & Anak (KIA); rumah sakit juga diproyeksikan menjadi pusat pendidikan medis standar Asia Pasifik.

Dampak atau respons dari pihak terkait

Dalam acara town hall, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menunjukkan semangat tinggi—meski berada di bawah terik panas, mereka tetap antusias dalam baris-berbaris dan pengenalan organisasi. Tokoh-tokoh publik seperti Kepala Dinkominfo Papua, Jeri Agus Yudianto, ikut jalani MCU. Ia berharap RSUP segera kerjasama dengan BPJS Kesehatan agar lebih banyak warga dapat akses layanan kesehatan. Kegiatan donor darah juga menyita perhatian masyarakat. Dari 95 calon pendonor, sebanyak 65 berhasil mendonorkan darah dengan total 65 kantong untuk berbagai golongan darah.

Langkah soft launching ini penting sebagai fase awal implementasi:

  • Fase awal layanan prioritas memberi waktu bagi kesiapan drainase layanan lengkap.
  • Integrasi BPJS akan memperluas akses rumah sakit kepada masyarakat kurang mampu.
  • Pendidikan medis melalui kolaborasi dengan Uncen dapat memperkuat SDM lokal dan meningkatkan kualitas layanan.
  • Ekspansi layanan lanjutan (radiologi, CT scan) perlu dukungan infrastruktur fisik dan SDM khusus—ini harus menjadi target jangka pendek.

Secara keseluruhan, RSUP Jayapura menjanjikan peningkatan akses layanan kelas nasional di wilayah timur Indonesia, namun fase implementasi penuh masih butuh waktu dan komitmen stakeholder.

Walau layanan RSUP Jayapura masih terbatas, ini langkah awal transformasi kesehatan Papua—sebagai pintu masuk menuju layanan rumah sakit pendidikan setara tingkat Asia Pasifik.

Bagikan artikel ini agar warga semakin tahu perkembangan RSUP Jayapura! Tinggalkan komentar: fitur layanan apa yang paling kamu tunggu—radiologi, rawat inap, atau kolaborasi BPJS?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *