Sulteng Tingkatkan Kompetensi Lulusan SMK sebagai Solusi Atasi Pengangguran
allintimes.com | Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) tingkatkan kompetensi lulusan SMK sebagai langkah strategis mengurangi pengangguran terbuka di provinsi. Inisiatif ini fokus pada penyesuaian kurikulum dan kerja sama dunia industri, mendekatkan kebutuhan pasar kerja. Berharap lulusan SMK semakin siap pakai di dunia kerja nyata.
Sulawesi Tengah menghadapi tantangan pengangguran lulusan SMK yang relatif tinggi, mencapai sekitar 5 % per laporan Dinas Pendidikan Sulteng. Sementara nasional bahkan lebih tinggi, hingga 8,9 %, menuntut langkah cepat pemerintah daerah.
Gubernur Anwar Hafid mendorong perubahan sistem vokasi terlaksana lewat penguatan BLK (Balai Latihan Kerja) berakreditasi di tiap kabupaten/kota. Model ini memperkuat sinergi antara sekolah, industri, dan pemerintah dalam menyiapkan SDM unggul berdaya saing tinggi.
Selain itu, program “semua bisa kerja” turut dioptimalkan oleh Pemprov Sulteng, menciptakan integrasi peluang kerja dari berbagai pihak, termasuk BUMN, perguruan tinggi, dan perbankan. Program ini juga mengatur kuota tenaga kerja lokal bagi investor sebagai bentuk proteksi tenaga kerja daerah.
Baca juga: Asmara Gen Z: Kisah Romansa dan Konflik yang Semakin Menarik
Dampak dan Respons terhadap inisiatif Gubernur
Inisiatif ini diapresiasi oleh pelaku industri dan masyarakat:
- Penyerapan kerja meningkat, karena lulusan SMK kini lebih siap pakai berbekal keterampilan sesuai kebutuhan sektor riil.
- Pemberdayaan lokal, terutama melalui kuota tenaga kerja lokal, memberikan kesempatan lebih luas bagi warga daerah agar tidak tersingkir oleh pekerja luar.
- Peningkatan trust publik, karena kebijakan pendidikan praktis ini langsung menyentuh kebutuhan rakyat—rupa nyata dari visi Pro-poor dan inklusif Gubernur Anwar Hafid.
Beberapa strategi lanjutan perlu dipertimbangkan:
- Penguatan link and match antara SMK dan dunia usaha, dengan peningkatan magang dan praktek industri secara rutin.
- Digitalisasi kurikulum vokasi, termasuk soft skill dan literasi digital berdasarkan tuntutan Revolusi Industri 4.0 .
- Sistem monitoring dan evaluasi, dengan melibatkan BPS dan lembaga sertifikasi untuk memantau serapan lulusan dan tingkat pengangguran secara transparan .
Selain itu, jalur pekerja migran legal juga diintegrasikan sebagai alternatif kerja bagi lulusan SMK, didukung MoU Pemprov dan Kementerian P2MI—menambah pilihan karier dan potensi remitansi daerah.
Gubernur Sulawesi Tengah tingkatkan kompetensi SMK dengan strategi terintegrasi antara pendidikan-vokasi dan industri. Langkah ini menjadi jawaban konkret atas tantangan pengangguran dan kebutuhan SDM berkualitas.