Wanita Teluk Dalam Menabung 14 Tahun Akhirnya Naik Haji!

Bastinar Duha alias ina Salihi Duha Jema'ah Calon Haji Kabupaten Nias Selatan. (Foto: RRI/Putra Zebua)

allintimes.com | Bastinar Duha, atau dikenal sebagai Ina Sholihin, si pembuat kue dan penjual ketupat asal Teluk Dalam, Nias Selatan, menabung selama 14 tahun dan akhirnya naik haji. Ia menyebut kerja keras, menabung rutin, dan doa yang kuat jadi kunci mewujudkan impian spiritualnya.

Sejak 2011, Bastinar menabung Rp20 ribu setiap hari dari penghasilannya membuat kue dan ketupat. Ia mendaftar dan akhirnya menerima panggilan naik haji setelah maju dan melunasi biaya di Bank Sumut. Menurutnya, siapa pun dapat mencapai impian naik haji asal memiliki niat tulus, usaha konsisten, dan doa memohon ridho Ilahi. Bastinar sempat menjalani umroh, dan pengalaman spiritual itu makin menguatkan niatnya untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Pada Selasa (6/5/2025), Bastinar menyampaikan rasa haru dan syukur saat menerima panggilan haji. Ia nampak bangga bisa membuktikan bahwa usaha kecil dengan menabung rutin bisa membuka jalan ke Tanah Suci. Ia juga berterima kasih kepada Kementerian Agama dan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan atas dukungan dan fasilitas standar calon jamaah haji. Menurut Bastinar, proses keberangkatan berjalan lancar berkat koordinasi optimal antara daerah dan kementerian agama.

Dampak dan pesan inspiratif

Bastinar mengajak seluruh umat Muslim di Nias Selatan untuk tidak menyerah meski terkendala biaya atau waktu tunggu. Ia menegaskan: dengan menabung sedini mungkin, niat suci, dan doa, kesempatan untuk naik haji pasti datang. Kisah ini memantik harapan dan menunjukkan bahwa bukan hanya orang berkecukupan yang bisa naik haji—semangat dan tekad yang menepis keterbatasan ekonomi. Keluarga besar dan warga Nias Selatan terpanggil untuk mendoakan Bastinar dan segenap calon haji agar melaksanakan ibadah dengan lancar dan khusyuk.

Kisah Bastinar adalah contoh nyata dari ketahanan finansial mikro; menabung rutin dari pendapatan kecil mampu mewujudkan mimpi besar. Ia juga menekankan pentingnya dukungan lembaga: keberangkatan haji berlangsung baik karena sistem pendaftaran dan fasilitasi pemerintah berjalan efektif. Ke depan, strategi menabung mikro ini dapat diadopsi komunitas desa atau kelompok perempuan—dengan semangat kolektif, banyak mimpi bisa jadi kenyataan.

Kisah bagaimana menabung 14 tahun akhirnya naik haji menegaskan bahwa dream big bukan sekadar jargon—beban ekonomi bisa diatasi dengan usaha kecil namun konsisten. Bagikan artikel ini jika kamu terinspirasi! Tinggalkan komentar: strategi menabung mikro apa yang paling efektif menurutmu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *