Driver Grab di Singapura Bisa Dapat Rp 76 Juta/Bulan, Ini Faktanya!

allintimes.com – Profesi sebagai driver ojek online atau ride-hailing seperti Grab kerap kali dianggap sebagai pekerjaan biasa, bahkan sering dipandang sebelah mata. Namun di Singapura, cerita ini berbeda. Seorang driver Grab bernama Afiq Zayany menghebohkan publik setelah membeberkan penghasilannya yang bisa mencapai SGD 6.000 atau sekitar Rp 76 juta per bulan.

Jumlah fantastis tersebut membuat banyak orang penasaran: benarkah jadi driver Grab di Singapura bisa sekaya itu?

Profil Afiq Zayany: Driver Grab dengan Pendapatan Fantastis

Afiq Zayany adalah warga negara Singapura yang telah bekerja sebagai driver Grab selama dua hingga tiga tahun terakhir. Dalam sebuah video yang viral di media sosial dan dikutip dari MothershipSG, Afiq membagikan rincian penghasilannya secara transparan. Ia mengklaim bisa memperoleh antara SGD 4.000 hingga 6.000 per bulan hanya dari menyelesaikan orderan Grab, belum termasuk pendapatan tambahan dari sumber lainnya.

Afiq menyebut dirinya bekerja 6 sampai 7 jam per hari, dan dalam durasi itu mampu menyelesaikan sekitar 25 pengantaran. Secara harian, penghasilannya mencapai sekitar SGD 200 (Rp 3 juta). Bahkan, dalam satu minggu, Afiq pernah menghasilkan SGD 1.283 (Rp 16,3 juta) sebelum insentif.

Dengan menuntaskan minimal 180 orderan per minggu, ia mendapatkan bonus insentif sebesar SGD 150 (Rp 2 juta). Dengan konsistensi dan kerja keras, pendapatan Afiq bisa menembus angka SGD 6.000 per bulan.

Tinggal di Vila Mewah di Johor Bahru

Penghasilan besar yang dikantongi Afiq sebagai driver Grab ternyata membuahkan hasil manis. Ia kini tinggal di vila dua lantai yang mewah di kawasan lapangan golf Johor Bahru, Malaysia, bersama istrinya. Vila tersebut dibelinya seharga SGD 424.600 atau sekitar Rp 5,4 miliar.

Meski bekerja di Singapura, Afiq memilih tinggal di Malaysia karena biaya hidup yang jauh lebih rendah. Setiap hari, ia menyeberangi perbatasan dari Johor Bahru ke Singapura untuk menjalankan aktivitasnya sebagai driver. Bagi Afiq, ini adalah keputusan cerdas yang membuatnya bisa menikmati gaya hidup mewah dengan biaya lebih hemat.

Kenapa Driver Grab di Singapura Bisa Dapat Penghasilan Tinggi?

Ada beberapa alasan mengapa driver Grab di Singapura, seperti Afiq, bisa memperoleh pendapatan yang tinggi:

1. Tingkat Permintaan Layanan yang Tinggi

Singapura adalah negara dengan mobilitas tinggi. Banyak warga dan ekspatriat yang mengandalkan layanan ride-hailing untuk bepergian. Tingginya permintaan membuat driver selalu memiliki orderan setiap hari.

2. Nilai Tukar yang Menguntungkan

Penghasilan dalam dolar Singapura (SGD) jika dikonversikan ke rupiah memang terlihat besar. SGD 1 setara dengan kurang lebih Rp 12.700, sehingga pendapatan SGD 6.000 setara dengan Rp 76 juta.

3. Skema Insentif yang Menarik

Grab di Singapura memberikan insentif mingguan kepada driver yang memenuhi kuota order tertentu. Hal ini menjadi motivasi tambahan bagi driver untuk bekerja lebih rajin.

4. Kedisiplinan dan Efisiensi Kerja

Afiq tidak bekerja sembarangan. Ia membagi waktunya dengan efisien, fokus menyelesaikan order, dan konsisten dalam bekerja setiap hari. Dalam seminggu penuh kerja tanpa cuti, pendapatannya bisa tembus SGD 7.000.

Tantangan dan Risiko Profesi Driver Grab

Meski terlihat menggiurkan, Afiq tidak menutup mata terhadap tantangan profesinya. Ia mengungkap bahwa menjadi driver Grab bukan tanpa risiko:

  • Tidak ada jenjang karier seperti profesi formal di kantor.
  • Fleksibilitas tinggi artinya juga tidak ada jaminan gaji tetap.
  • Risiko di jalan selalu mengintai, mulai dari kecelakaan hingga stres akibat kemacetan dan pelanggan yang sulit.

Namun, Afiq tetap melihat sisi positifnya. “Gajinya lumayan dan fleksibilitasnya bagus. Namun kenyataannya tidak ada perkembangan karier dan Anda harus mengambil risiko setiap hari,” ujarnya.

Komparasi: Penghasilan Driver Grab di Indonesia

Sebagai perbandingan, penghasilan driver Grab di Indonesia jauh lebih kecil. Rata-rata pendapatan driver di Jakarta berada di kisaran Rp 5 juta hingga Rp 8 juta per bulan, tergantung intensitas kerja dan insentif. Sementara di kota-kota kecil, pendapatan bisa lebih rendah.

Beberapa faktor penyebab perbedaan ini:

  • Tingkat permintaan dan daya beli masyarakat lebih rendah.
  • Tarif dasar layanan Grab di Indonesia lebih murah.
  • Nilai mata uang rupiah lebih rendah dibanding dolar Singapura.
  • Skema insentif dan bonus yang berbeda antar negara.

Kesimpulan

Cerita Afiq Zayany membuktikan bahwa profesi driver Grab di Singapura bisa menjadi peluang kerja yang sangat menguntungkan jika dijalani dengan konsistensi dan strategi yang tepat. Dengan pendapatan hingga Rp 76 juta per bulan, ia mampu membeli vila mewah dan menikmati hidup nyaman.

Namun, pekerjaan ini tetap mengandung risiko dan tidak memiliki jenjang karier yang jelas. Fleksibilitas adalah keuntungan sekaligus tantangan. Di balik semua pencapaian Afiq, terselip pesan bahwa kerja keras dan kedisiplinan tetap menjadi kunci sukses di profesi apapun.

Apakah Anda tertarik mencoba jadi driver Grab di luar negeri? Cerita Afiq mungkin bisa jadi inspirasi bahwa tidak ada pekerjaan yang terlalu rendah, selama dijalani dengan serius dan penuh tanggung jawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *