Hamas Tolak Pelucutan Senjata, Tetap Tuntut Palestina Merdeka dengan Yerusalem sebagai Ibu Kota
allintimes.com | Gaza – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) kembali menegaskan posisinya terkait perundingan damai dengan Israel. Hamas menolak keras usulan pelucutan senjata mereka, kecuali syarat utama tercapai: Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Sikap ini disampaikan di tengah upaya berkelanjutan untuk mencapai gencatan senjata dan resolusi permanen di Jalur Gaza.
Alasan Penolakan dan Tuntutan Utama
Menurut laporan, alasan utama penolakan Hamas adalah bahwa pelucutan senjata hanya akan membuat rakyat Palestina rentan terhadap agresi Israel. Hamas memandang keberadaan sayap militernya sebagai alat pertahanan yang sah untuk melindungi diri dari pendudukan Israel. Mereka bersikukuh bahwa perjuangan bersenjata adalah respons alami terhadap pendudukan dan blokade yang telah berlangsung puluhan tahun.
Hamas menegaskan kembali bahwa mereka bersedia mempertimbangkan gencatan senjata, tetapi syaratnya harus mencakup jaminan kedaulatan penuh bagi rakyat Palestina. Tuntutan utama mereka tidak berubah:
- Pengakuan Negara Palestina: Pembentukan negara Palestina yang berdaulat dan mandiri.
- Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota: Yerusalem Timur harus diakui sebagai ibu kota negara Palestina.
- Hak Kembali Pengungsi: Pelaksanaan hak kembali bagi pengungsi Palestina yang telah terusir dari tanah mereka sejak tahun 1948.
Baca juga: Skandal Diplomatik! Inggris & Prancis Tiba-tiba Mundur dari Dukungan Palestina
Implikasi Terhadap Upaya Perdamaian
Sikap tegas Hamas ini menimbulkan tantangan besar bagi para mediator internasional, termasuk Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat. Para mediator berupaya keras menjembatani perbedaan antara Hamas dan Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Namun, penolakan Hamas terhadap pelucutan senjata dan penolakan Israel untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Palestina terus menjadi hambatan utama.
Perundingan perdamaian saat ini berada dalam kondisi buntu, dengan masing-masing pihak tidak mau mengalah dari posisi fundamentalnya. Di sisi lain, tekanan internasional terus meningkat agar bantuan kemanusiaan dapat masuk tanpa hambatan ke Gaza dan agar kekerasan dapat diakhiri.
Kondisi Terkini di Gaza
Di tengah kebuntuan perundingan, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza tetap kritis. Blokade dan serangan Israel telah menyebabkan krisis pangan, kesehatan, dan infrastruktur yang parah. Pernyataan terbaru dari Hamas ini menunjukkan bahwa mereka tidak akan mengorbankan tuntutan politik utama mereka demi gencatan senjata, dan bahwa penyelesaian konflik tidak akan mungkin terjadi tanpa membahas akar masalah pendudukan dan kedaulatan Palestina.