Iran Buka Kembali Sebagian Wilayah Udara Setelah Gencatan Senjata dengan Israel
allintimes.com | TEHERAN, 26 Juni 2025 – Iran membuka kembali sebagian wilayah udaranya di kawasan timur negara itu setelah gencatan senjata dengan Israel mengakhiri perang udara selama 12 hari. Keputusan ini diumumkan Kementerian Transportasi Iran lewat pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu (25/6) waktu setempat.
Sejak 13 Juni lalu, Teheran menutup seluruh wilayah udaranya sebagai respons atas operasi pengeboman besar-besaran yang dilancarkan Israel. Serangan tersebut memicu balasan rudal Iran dan melahirkan eskalasi sengit di langit Timur Tengah. Pada Selasa (24/6) malam, kedua pihak sepakat untuk menempuh gencatan senjata, yang mulai berlaku sejak hari itu juga.
Dalam siaran persnya, juru bicara Kementerian Transportasi Majid Akhavan menjelaskan, “Wilayah udara di bagian timur negara ini telah dibuka kembali untuk penerbangan internasional, serta penerbangan domestik dan internasional hanya dengan asal atau tujuan di bandara-bandara yang terletak di wilayah Iran bagian timur.” Pernyataan tersebut dikutip kantor berita IRNA.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Balik ke Iran Bagian Barat: Babak Baru Konflik yang Mengkhawatirkan
Bandara kembali beroperasi setelah gencatan senjata
Beberapa bandara yang kembali beroperasi antara lain Bandara Mashhad—yang menurut klaim Israel sempat menjadi sasaran gempuran militer selama konflik—serta Chabahar, Zahedan, dan Jask. “Kami memastikan prosedur keamanan telah diperkuat di seluruh rute penerbangan, khususnya menuju dan dari bandara-bandara di kawasan timur,” tambah Akhavan.
Sementara itu, penerbangan di wilayah lain Iran, termasuk dari dan menuju Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, masih ditangguhkan “sampai pemberitahuan lebih lanjut.” Langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas dan keamanan udara pasca-konflik.
Sejak gencatan senjata mulai berlaku, baik Israel maupun Iran sama-sama mengklaim kemenangan. Kedua negara menampilkan narasi yang saling bertolak belakang: Tel Aviv menegaskan berhasil menghancurkan sebagian besar fasilitas militer Iran yang dianggap berbahaya, sementara Teheran menyatakan telah membuktikan kemampuan pertahanannya dan melemparkan kerugian besar kepada armada udara Israel.
Di sisi lain, Kepala Staf Militer Israel, Jenderal Eyal Zamir, mengungkapkan dalam konferensi pers di Tel Aviv bahwa pasukan komando Israel telah beroperasi secara rahasia di wilayah dalam Iran selama perang udara 12 hari. “Pasukan tersebut beroperasi jauh di dalam wilayah musuh dan menciptakan kebebasan aksi operasional bagi kami,” kata Zamir. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Iran mengenai klaim tersebut.
Pejabat maskapai internasional menyebut pembukaan kembali koridor timur akan memulihkan beberapa rute penting yang menghubungkan Asia Selatan dengan Eropa dan Timur Tengah. Namun, badan penerbangan sipil Iran memperingatkan agar jadwal masih dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung situasi keamanan dan keputusan otoritas terkait.
Masyarakat Antusias, Ekonomi kembali Pulih
Sementara masyarakat sipil di Mashhad dan kota-kota lain di wilayah timur menyambut antusias kembalinya layanan penerbangan, berharap hubungan perdagangan dan pariwisata segera pulih. Seorang pengusaha lokal, Farid Mohammadi, berharap destinasi suci dan pusat ziarah di Mashhad kembali ramai dikunjungi jemaah internasional setelah lebih dari setengah bulan vakum. “Kembalinya penerbangan adalah pertanda baik bagi ekonomi lokal,” ujarnya.
Dengan dimulainya kembali sebagian penerbangan internasional, Iran dapat perlahan memulihkan aktivitas ekonomi dan sosial yang sempat terhenti. Ke depan, publik menantikan dialog lebih lanjut antara Teheran dan Tel Aviv guna menciptakan stabilitas jangka panjang dan mencegah konflik serupa terulang.