Anus Gatal (Pruritus Ani): Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Cara Mengatasinya

Foto: Pexels.com

Apa Itu Anus Gatal (Pruritus Ani)?

Pruritus ani adalah sensasi gatal intens di area anus yang sering diiringi oleh rasa terbakar, nyeri, hingga kemerahan. Kondisi ini umumnya bersifat gejala dari berbagai penyebab — bukan penyakit tunggal. Pruritus ani mempengaruhi hingga sekitar 5% populasi di AS dan sering memburuk karena kelembapan, tekanan, atau gesekan.

Penyebab Anus Gatal

Berbagai faktor dapat memicu pruritus ani, baik yang bersifat umum maupun serius:

Faktor Primer (Idiopatik)

Dalam beberapa kasus, penyebab tidak dapat diketahui dan disebut idiopathic pruritus ani. Proses menggaruk yang berulang justru memperparah iritasi dan menciptakan siklus tidak berujung: gatal – garukan – kerusakan – gatal lebih parah.

Faktor Sekunder (Jelas Penyebabnya)

  1. Iritasi Kulit dan Kebersihan
    • Sisa feses yang tidak bersih setelah BAB
    • Penggunaan sabun keras, tisu toilet beraroma, dan cebok kasar
    • Kelembapan dan pakaian ketat
    • Kontak dengan deterjen atau sabun parfum
  2. Makanan dan Minuman Pemicu
    Termasuk cokelat, tomat, buah asam, makanan pedas, minuman berkafein, bersoda, atau beralkohol — semua dapat memperburuk iritasi.
  3. Infeksi
    • Cacing kremi (pinworm)
    • Infeksi jamur (kandidiasis)
    • Infeksi bakteri, herpes, dan penyakit menular seksual
  4. Penyakit Kulit
    • Eksim, psoriasis, dermatitis kontak, lichen planus
    • Psoriasis dapat menyebabkan kulit menebal dan gatal kronis
  5. Kondisi Medis Lain
    Termasuk diare, inkontinensia, wasir (hemoroid), fisura ani, skin tag, diabetes, penyakit tiroid, limfoma, tumor anus, hingga kanker kolorektal.
  6. Faktor Psikogenik
    Gatal dapat diperparah atau dipicu oleh stres dan kecemasan (psychogenic pruritus).

Gejala Anus Gatal

  • Rasa gatal intens, sering memburuk di malam hari atau setelah BAB
  • Kemerahan, pembengkakan, ruam, dan sensasi terbakar
  • Kulit menebal akibat garukan kronis
  • Keluar darah, cairan, atau benjolan di sekitar anus

Diagnosis: Kapan Harus ke Dokter?

Jika gatal terus-menerus, persisten, atau disertai gejala lain seperti perdarahan, lendir, benjolan, atau demam — segera ke dokter. Diagnosis meliputi:

  • Diskusi riwayat kesehatan, kebiasaan kebersihan, riwayat makanan, dan gejala
  • Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan dubur dan colok
  • Penunjang:
    • Scotch tape test untuk cacing kremi
    • Proktoskopi atau kolonoskopi jika dicurigai penyebab lebih serius (tumor)

Pengobatan Anus Gatal

Penanganan tergantung penyebab:

Perawatan Rumah (Self-care)

  • Bersihkan lembut area anus dengan air hangat, hindari sabun keras
  • Keringkan dengan handuk lembut, hindari gesekan
  • Gunakan celana katun longgar dan ganti tiap hari
  • Hindari menggaruk; gunakan kompres air hangat
  • Oleskan pelembap seperti zinc oxide atau petroleum jelly
  • Hindari makanan/minuman pemicu

Terapi Medis

  • Kortikosteroid topikal, antihistamin untuk gejala alergi
  • Antibiotik, antivirus, antijamur, antiparasit sesuai infeksi
  • Injeksi metilen biru untuk kasus kronis yang sulit ditangani
  • Cream capsaicin (0,006%) menunjukkan hasil pereda gatal kronis

Tindakan Khusus

  • Mengobati wasir (ligasi, operatif) atau fisura ani saat ditemukan
  • Pengobatan tumor atau kondisi medis serius bila ditemukan

Komplikasi Jika Tidak Diatasi

  • Iritasi kulit kronis dan penebalan
  • Luka dan infeksi sekunder di area anus
  • Peningkatan risiko komplikasi kondisi yang mendasari (misalnya tumor)

Pencegahan Anus Gatal

  • Jaga kebersihan: bersihkan dengan air, hindari sabun beraroma
  • Keringkan kulit anus setelah mandi atau BAB
  • Hindari makanan/minuman iritan
  • Gunakan pakaian longgar dan berbahan katun
  • Hindari stres berlebih; kelola pola makan dan hidrasi

Kesimpulan

Anus gatal (pruritus ani) adalah kondisi umum yang mengganggu kualitas hidup, tetapi sering dapat diselesaikan dengan perawatan mandiri. Mengenali penyebab, menerapkan pola kebersihan dan gaya hidup sehat, serta penanganan medis yang sesuai adalah kunci untuk mempercepat pemulihan. Bila mengalami gejala menetap atau mengganggu, konsultasi dokter sangat dianjurkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *