Manfaat Bekam bagi Kesehatan Tubuh: Terapi Tradisional yang Masih Relevan hingga Kini

allintimes.com – Terapi bekam merupakan salah satu bentuk pengobatan alternatif yang terus diminati masyarakat karena dianggap memiliki manfaat dan mampu membantu mengatasi berbagai keluhan kesehatan secara alami.

Meskipun sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan berasal dari tradisi pengobatan Timur Tengah serta Cina, bekam masih eksis dan digunakan di era modern berkat manfaatnya yang terus terkonfirmasi oleh berbagai penelitian ilmiah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu bekam, bagaimana prosedurnya, dan yang paling penting — berbagai manfaat bekam bagi kesehatan tubuh yang mungkin belum banyak orang ketahui. Artikel ini juga akan memberikan tips memilih terapis bekam yang aman serta referensi ilmiah terkini untuk menambah kepercayaan Anda terhadap terapi ini.

Apa Itu Terapi Bekam?

Bekam, atau dikenal juga sebagai cupping therapy, adalah terapi pengobatan tradisional yang menggunakan teknik penyedotan pada kulit dengan bantuan cangkir khusus. Tujuannya adalah untuk menarik darah kotor, racun, dan stagnasi energi (qi) keluar dari tubuh.

Dalam pengobatan tradisional Cina, qi adalah energi vital yang mengalir dalam tubuh. Gangguan pada aliran qi dipercaya menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit dan ketidakseimbangan kesehatan.

Dalam praktiknya, bekam terbagi menjadi dua jenis:

  • Bekam kering: hanya menggunakan tekanan udara untuk menarik kulit tanpa melukai permukaan kulit.

  • Bekam basah: melibatkan sedikit sayatan kulit agar darah bisa keluar setelah penyedotan.

1. Meningkatkan Aliran Darah ke Permukaan Kulit

Salah satu manfaat utama terapi bekam adalah meningkatkan aliran darah. Penelitian yang diterbitkan dalam Complementary Therapies in Clinical Practice menunjukkan bahwa tekanan isapan pada bekam dapat merangsang pembuluh darah di bawah permukaan kulit sehingga memperbaiki sirkulasi darah.

Dengan sirkulasi darah yang lebih lancar, tubuh lebih mampu melawan infeksi, mempercepat penyembuhan luka, dan mengurangi peradangan pada jaringan otot. Ini juga menjadi alasan mengapa bekam sering digunakan untuk mengatasi nyeri otot dan kelelahan.

2. Mengubah Sifat Biomekanik pada Kulit

Kulit manusia memiliki sifat biomekanik, yaitu kemampuan untuk beradaptasi terhadap tekanan dan meregang tanpa menimbulkan kerusakan. Bekam membantu meningkatkan elastisitas kulit serta mencegah penuaan dini. Karena itu, terapi ini juga populer di kalangan wanita yang ingin menjaga kesehatan dan kecantikan kulit secara alami.

Dengan perawatan rutin, terapi bekam dipercaya bisa menjaga integritas kulit, mempercepat regenerasi sel kulit, serta melindungi dari serangan bakteri dan polutan lingkungan.

3. Meningkatkan Toleransi terhadap Rasa Nyeri

Terapi bekam mampu meningkatkan toleransi terhadap rasa nyeri, terutama bagi penderita nyeri kronis seperti sakit punggung, migrain, atau nyeri otot. Proses isapan pada kulit merangsang reseptor saraf dan sistem saraf pusat untuk melepaskan hormon endorfin—hormon yang berperan dalam mengurangi rasa sakit secara alami.

Walaupun pada awalnya terapi ini bisa menimbulkan rasa nyeri ringan atau memar, namun rasa nyaman dan relaksasi yang dirasakan setelahnya jauh lebih besar.

4. Mengurangi Peradangan

Dalam jurnal Journal of Advanced Pharmaceutical Technology and Research, terapi bekam terbukti memiliki efek antiinflamasi. Penelitian pada pasien dengan arthritis (radang sendi) menunjukkan bahwa bekam mampu menurunkan gejala seperti nyeri, bengkak, dan kekakuan pada persendian.

Manfaat ini sangat penting bagi penderita penyakit autoimun atau peradangan kronis, yang seringkali membutuhkan terapi tambahan selain obat-obatan kimia.

5. Meningkatkan Imunitas Seluler

Bekam juga mendukung peningkatan sistem imun tubuh. Dengan aliran darah yang optimal, tubuh lebih mampu memproduksi sel-sel imun seperti limfosit dan makrofag yang bertugas melawan infeksi.

Ini menjadikan bekam sebagai terapi pendukung dalam mencegah penyakit ringan hingga berat, terutama saat musim pancaroba atau saat tubuh mengalami kelelahan berlebih.

6. Menurunkan Risiko Penyakit Asam Urat

Meski masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terapi bekam diketahui membantu menurunkan kadar purin dalam darah yang menjadi penyebab asam urat. Terapi ini mampu mendetoksifikasi tubuh dan mempercepat proses ekskresi zat-zat sisa metabolisme.

Namun, terapi bekam sebaiknya tetap disertai dengan pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif agar manfaatnya optimal dalam menurunkan risiko penyakit ini.

7. Mengatasi Sakit Kepala dan Migrain

Dalam jurnal Biomedical Research and Therapy tahun 2019, penelitian terhadap 132 penderita migrain menunjukkan bahwa terapi bekam membantu menurunkan frekuensi dan intensitas serangan sakit kepala. Hal ini disebabkan oleh kemampuan bekam dalam meningkatkan sirkulasi darah di sekitar kepala dan leher, serta mengurangi ketegangan otot.

Dengan hasil yang signifikan, terapi bekam kini juga menjadi alternatif non-obat untuk penderita migrain kronis.

8. Meningkatkan Kesuburan dan Mengatasi Gangguan Ginekologi

Bekam telah digunakan untuk meningkatkan kesuburan wanita secara alami. Dalam jurnal Medical Acupuncture, terapi bekam terbukti membantu memperbaiki kondisi saluran tuba falopi dan menyeimbangkan hormon reproduksi.

Dengan mengurangi stres dan meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi, bekam mampu memperbesar peluang kehamilan serta meredakan gangguan seperti nyeri haid atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).

9. Mengatasi Berbagai Penyakit Lain

Secara tradisional, bekam telah digunakan untuk mengatasi banyak penyakit, antara lain:

  • Batuk dan asma

  • Nyeri pencernaan

  • Kelumpuhan ringan (stroke ringan)

  • Jerawat dan eksim

  • Tekanan darah tinggi

  • Anemia dan diabetes

  • Insomnia dan kecemasan

Meskipun sebagian besar manfaat ini belum memiliki bukti klinis yang kuat, terapi bekam tetap menjadi pilihan populer karena efek sampingnya yang relatif ringan dan prosedurnya yang alami.

Prosedur Terapi Bekam: Apa yang Perlu Diketahui?

Prosedur bekam biasanya memakan waktu sekitar 15-30 menit. Praktisi akan menempatkan cangkir di area tubuh tertentu, lalu menciptakan tekanan isapan dengan membakar bahan mudah terbakar atau menggunakan pompa vakum.

Untuk terapi bekam basah, setelah penyedotan pertama, akan dilakukan sayatan kecil untuk mengeluarkan darah, lalu dilakukan penyedotan ulang. Setelah selesai, luka akan dibersihkan dan dioleskan salep antibiotik.

Efek samping ringan seperti memar dan kemerahan bisa terjadi, namun ini bersifat sementara dan tidak berbahaya.

Tips Memilih Terapis Bekam yang Aman

Agar manfaat bekam terasa maksimal dan risiko bisa diminimalkan, pastikan memilih terapis yang:

  • Profesional dan bersertifikat

  • Menggunakan peralatan steril

  • Menjaga kebersihan tangan dan area perawatan

  • Menggunakan teknik yang sesuai standar medis

Bekam sebaiknya tidak dilakukan sembarangan, terutama pada penderita gangguan pembekuan darah, anemia berat, atau sedang hamil. Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter jika memiliki kondisi kesehatan khusus.

Apa Kata Ilmu Pengetahuan tentang Bekam?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Perawat Profesional tahun 2023 menyebutkan bahwa terapi bekam basah efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Bekam juga terbukti meningkatkan sensitivitas baroreseptor, yang membantu menjaga kestabilan tekanan darah dan detak jantung.

Secara umum, berbagai penelitian menunjukkan bahwa bekam mampu:

  • Mengurangi nyeri kronis

  • Meredakan ketegangan otot

  • Mendukung penyembuhan jaringan tubuh

  • Menurunkan stres dan kecemasan

Meski begitu, penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk memastikan efektivitas dan batasan terapi ini dalam dunia medis modern.

Penutup

Terapi bekam bukan sekadar pengobatan tradisional yang diwariskan turun-temurun, tetapi juga menjadi alternatif pengobatan yang diakui oleh dunia medis modern karena berbagai manfaatnya. Dengan pemahaman yang tepat dan prosedur yang aman, bekam bisa menjadi salah satu cara alami untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh.

Jika Anda tertarik mencoba terapi ini, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis atau ahli terapi yang terpercaya agar mendapatkan hasil yang optimal dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *