Manfaat Zinc: Mineral Penting untuk Imunitas, Kesuburan, dan Tumbuh Kembang

allintimes.com – Zinc atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama seng, merupakan mineral esensial yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, namun memiliki manfaat besar bagi kesehatan. Nutrisi ini berfungsi penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh, mendukung proses penyembuhan, menjaga kesuburan, hingga membantu pertumbuhan optimal pada anak.

Tubuh manusia tidak dapat memproduksi zinc secara alami. Oleh karena itu, kebutuhan zinc harus dipenuhi melalui konsumsi makanan tertentu atau melalui suplemen bila diperlukan. Sumber makanan yang kaya akan zinc meliputi daging merah seperti daging sapi dan kambing, makanan laut seperti tiram, serta beberapa jenis kacang-kacangan dan sayuran hijau.

Ketika tubuh kekurangan seng, berbagai gangguan kesehatan bisa muncul. Salah satu dampak yang cukup sering terjadi adalah penurunan fungsi indra penciuman dan perasa, serta meningkatnya risiko infeksi akibat melemahnya sistem imun.

Apa Itu Zinc?

Zinc adalah jenis mineral mikro (micronutrient) yang sangat diperlukan untuk berbagai proses biologis dalam tubuh manusia. Mulai dari metabolisme sel, pembelahan dan pertumbuhan sel, penyembuhan luka, hingga aktivitas enzim dan sistem kekebalan tubuh.

Zinc juga berperan dalam mendukung fungsi neurologis dan sensorik. Karena tubuh tidak dapat menyimpan zinc dalam jumlah besar, maka asupan hariannya harus selalu terjaga agar berbagai proses fisiologis dapat berjalan dengan baik.

Manfaat Zinc bagi Kesehatan Tubuh

  1. Meningkatkan Imunitas
    Salah satu manfaat utama zinc adalah mendukung kinerja sistem imun. Mineral ini membantu memperkuat sel darah putih, terutama limfosit, yang memiliki fungsi utama dalam melawan infeksi dan penyakit. Zinc juga berperan dalam proses penghancuran patogen berbahaya, seperti virus, bakteri, dan jamur.

  2. Mendukung Kesehatan Reproduksi Pria
    Zinc berkontribusi dalam produksi hormon testosteron pada pria. Asupan zinc yang cukup dapat membantu mengatasi gangguan kesuburan, meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma, serta membantu mencegah disfungsi ereksi. Oleh sebab itu, zinc sering kali menjadi bagian dari terapi untuk pria dengan masalah reproduksi.

  3. Memaksimalkan Pertumbuhan Anak
    Anak-anak membutuhkan zinc untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Seng membantu memperkuat daya tahan tubuh anak, serta mencegah infeksi seperti diare dan pneumonia. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang rutin mengonsumsi zinc memiliki berat dan tinggi badan lebih baik dibandingkan anak yang kekurangan seng.

  4. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis
    Zinc mengandung sifat antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas diketahui sebagai penyebab berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Dengan memenuhi kebutuhan zinc, tubuh akan lebih terlindungi dari berbagai inflamasi atau peradangan.

  5. Membantu Penyembuhan Diare
    Diare, terutama pada anak-anak, dapat dicegah dan ditangani dengan pemberian zinc. Seng membantu mengurangi durasi dan keparahan diare dengan mempercepat pemulihan saluran pencernaan dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. WHO bahkan merekomendasikan pemberian zinc pada anak-anak yang mengalami diare akut.

Kebutuhan Harian Zinc

Kebutuhan zinc berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Berikut adalah rekomendasi kebutuhan zinc harian:

  • Bayi 0–6 bulan: 2 mg

  • Bayi 7–12 bulan: 3 mg

  • Anak usia 1–3 tahun: 3 mg

  • Anak usia 4–8 tahun: 5 mg

  • Usia 9–13 tahun: 8 mg

  • Usia 14–18 tahun: 11 mg (pria), 9 mg (wanita)

  • Usia dewasa (19 tahun ke atas): 11 mg (pria), 8 mg (wanita)

Tanda-Tanda Kekurangan Zinc

Tubuh yang kekurangan zinc bisa menunjukkan berbagai gejala, antara lain:

  • Rambut mudah rontok

  • Muncul jerawat secara berlebihan

  • Indra penciuman dan perasa menurun

  • Tubuh rentan terhadap infeksi

  • Pertumbuhan lambat pada anak-anak dan balita

Kondisi kekurangan zinc tidak boleh diabaikan, terutama pada kelompok usia rentan seperti anak-anak dan lansia.

Dosis Zinc untuk Kondisi Tertentu

Zinc bisa dikonsumsi dalam bentuk tablet, sirup, atau tablet effervescent. Berikut panduan dosis umum yang sering digunakan dalam kondisi khusus:

1. Untuk Mengatasi Diare Akut

  • Bayi usia 2–6 bulan: 10 mg per hari (setengah tablet 20 mg), selama 14 hari

  • Anak usia 6 bulan–5 tahun: 20 mg per hari (1 tablet), selama 14 hari

  • Dewasa: 10–20 mg per hari, selama 10–14 hari

2. Untuk Menangani Kekurangan Zinc

  • Tablet: 50 mg sekali sehari untuk dewasa

  • Sirup: 10–20 mg per hari untuk dewasa

  • Tablet effervescent:

    • Anak <10 kg: 22,5 mg/hari

    • Anak 10–30 kg: 22,5 mg hingga 3 kali sehari

    • Anak >30 kg: 45 mg hingga 3 kali sehari

Konsultasikan penggunaan zinc kepada dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan dosis yang sesuai.

Perhatian dan Kontraindikasi Konsumsi Zinc

Meski zinc termasuk suplemen yang aman, ada beberapa kelompok yang harus berhati-hati atau bahkan menghindari penggunaannya:

  • Individu dengan riwayat alergi terhadap zinc atau bahan tambahan dalam suplemen

  • Ibu hamil dan menyusui yang belum mendapat persetujuan dari dokter

  • Orang dengan kecanduan alkohol

  • Penderita gangguan ginjal atau kekurangan tembaga (copper deficiency)

  • Pasien yang sedang mengonsumsi obat-obatan herbal atau suplemen lain

Interaksi antara zinc dengan obat atau suplemen lain bisa mengurangi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping.

Efek Samping Zinc

Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, zinc bisa menimbulkan efek samping seperti:

  • Mual dan muntah

  • Sakit perut atau nyeri lambung

  • Diare

  • Kelelahan atau tubuh terasa lemas

  • Batuk dan demam

  • Penurunan kadar tembaga dalam tubuh jika dikonsumsi jangka panjang

Untuk menghindari efek samping tersebut, konsumsilah zinc sesuai anjuran dosis dan konsultasikan dengan tenaga medis bila perlu.

Makanan yang Kaya Akan Zinc

Untuk memenuhi kebutuhan harian zinc dan memperoleh manfaat dari mengonsumsinya, Anda bisa memperolehnya dari berbagai makanan sehat, antara lain:

1. Buah-buahan:

  • Pisang

  • Alpukat

  • Jambu biji

2. Sayuran:

  • Bayam

  • Kangkung

  • Asparagus

  • Kentang

  • Jamur

3. Sumber hewani:

  • Daging sapi

  • Daging kambing

  • Telur

  • Tiram

  • Lobster

  • Produk susu seperti keju dan yoghurt

4. Kacang-kacangan dan biji-bijian:

  • Buncis

  • Lentil

  • Kacang hijau

  • Edamame

  • Biji wijen

  • Kacang hitam

Konsumsi makanan bervariasi dan bergizi seimbang sangat dianjurkan agar asupan zinc serta nutrisi lainnya dapat terpenuhi dengan baik.

Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Gizi

Jika Anda merasa tubuh menunjukkan gejala kekurangan atau kelebihan zinc, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut bisa membantu menentukan apakah Anda memerlukan tambahan suplemen atau cukup memperbaiki pola makan.

Dokter atau ahli gizi juga dapat merekomendasikan jenis suplemen zinc yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, serta memastikan agar tidak terjadi interaksi berbahaya dengan obat lain yang sedang dikonsumsi.

Kesimpulan

Zinc adalah salah satu mineral penting yang berperan besar dan memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan fungsi yang meliputi peningkatan imunitas, penyembuhan luka, kesehatan kulit, kesuburan pria, hingga mendukung pertumbuhan anak, sudah seharusnya zinc mendapat perhatian lebih dalam keseharian kita.

Pastikan Anda memperoleh asupan zinc yang cukup dari makanan bergizi atau suplemen, dengan tetap memperhatikan dosis dan aturan konsumsi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan bila mengalami gejala yang mencurigakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *