Empat Perwira Tinggi TNI AL Naik Pangkat: Wujud Apresiasi dan Tantangan Baru dalam Pengabdian
allintimes.com – Empat Perwira Tinggi TNI AL Naik Pangkat – Jakarta – Dalam sebuah upacara resmi penuh makna, empat Perwira Tinggi (Pati) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) secara resmi melaksanakan Laporan Korps Kenaikan Pangkat kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Kegiatan ini berlangsung di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025), dan menjadi simbol kepercayaan sekaligus amanah baru yang harus diemban oleh para perwira terbaik bangsa.
Kenaikan pangkat dalam tubuh militer bukan sekadar formalitas administratif, melainkan cerminan dari prestasi, dedikasi, dan loyalitas yang telah teruji. Dalam konteks TNI AL, perubahan pangkat juga menjadi sinyal kesiapan individu untuk menghadapi tantangan baru yang lebih besar dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.
Daftar Perwira Tinggi TNI AL yang Naik Pangkat
Empat Perwira Tinggi TNI AL yang mendapatkan kehormatan naik pangkat adalah:
1. Laksdya TNI Edwin, S.H., M.Han., M.H.
Laksamana Muda TNI Edwin resmi naik pangkat menjadi Laksamana Madya (bintang tiga). Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), sebuah institusi strategis dalam mencetak kader-kader pemimpin nasional yang memahami geopolitik, pertahanan, dan keamanan.
Dengan latar belakang hukum dan pertahanan, Laksdya Edwin diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dalam perumusan kebijakan strategis nasional.
2. Laksda TNI Imam Subarkah, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CFrA., CHRMP.
Naik dari bintang satu menjadi Laksamana Muda (bintang dua), Laksda Imam saat ini mengemban jabatan sebagai Kepala Pusat Keuangan (Kapusku) TNI. Jabatan ini sangat penting dalam pengelolaan anggaran dan keuangan institusi militer, menuntut integritas tinggi serta kecermatan dalam perencanaan dan eksekusi anggaran.
Kenaikan pangkat ini sejalan dengan kinerja dan kapabilitas beliau dalam menjalankan tugas-tugas strategis yang menyangkut transparansi dan akuntabilitas keuangan militer.
3. Laksma TNI Arieffudin, M.Tr.Opsla.
Dari pangkat Kolonel, Laksma Arieffudin resmi menyandang bintang satu (Laksamana Pertama). Ia saat ini menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (Pati Sahli Kasal) Bidang Doktrin, Strategi, dan Operasi (Dokstraops).
Tugas-tugas strategis dalam pengembangan doktrin dan strategi Angkatan Laut menjadi tanggung jawab besar yang kini berada di pundaknya. Peningkatan pangkat ini diharapkan memperkuat peran beliau dalam merumuskan strategi operasional masa depan TNI AL.
4. Brigjen TNI Marinir Rommy Hutagaol, M.Han., M.Tr.Opsla.
Brigadir Jenderal Rommy Hutagaol dari Korps Marinir naik dari Kolonel menjadi Brigjen TNI (bintang satu). Kini beliau menjabat sebagai Tenaga Ahli Madya Deputi Bidang Geopolitik Dewan Pertimbangan Nasional (DPN). Keberadaan beliau dalam lingkungan strategis nasional menjadi penting dalam memberikan masukan terkait dinamika geopolitik yang mempengaruhi kepentingan maritim Indonesia.
Makna Kenaikan Pangkat Bagi TNI AL
Kenaikan pangkat Perwira Tinggi bukanlah pencapaian pribadi semata, melainkan representasi dari prestasi kolektif serta tanggung jawab institusi yang lebih besar. Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam sambutannya menyampaikan bahwa kenaikan pangkat ini adalah bentuk penghargaan dan apresiasi dari negara atas dedikasi dan prestasi luar biasa.
“Semoga kepercayaan tersebut dapat dijawab dengan kinerja dan kontribusi yang lebih baik dalam melanjutkan capaian tugas yang ditorehkan sebelumnya. Saya sangat yakin, dengan kapasitas yang dimiliki, Laksamana mampu mengemban amanah ini dengan baik,” tegas Kasal.
Pernyataan tersebut mencerminkan harapan besar terhadap para perwira yang telah dipilih untuk melanjutkan estafet kepemimpinan dalam lingkungan strategis TNI AL.
Penerimaan dan Pelepasan Pati Purnawirawan
Selain Laporan Korps Kenaikan Pangkat, dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan acara penerimaan dan pelepasan para Perwira Tinggi TNI AL yang telah memasuki masa purna tugas. Mereka yang dilepas secara resmi oleh Kasal meliputi:
-
Laksda TNI (Purn) Rahmat Eko Rahardjo, M.Tr.(Han), CRMP
-
Laksda TNI (Purn) Dr. Yoos Suryono Hadi, M.Tr.(Han), M.Tr.Opsla., CHRMP
-
Laksda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno, S.E., M.M.
-
Laksda TNI (Purn) Poedji Santoso, CHRMP., M.Tr.Opsla.
-
Laksda TNI (Purn) Dr. Suharto, S.H., M.Si.(Han), CIQnR., CIQaR.
-
Laksda TNI (Purn) Eriyawan, S.E., M.A., CFrA.
-
Laksma TNI (Purn) Dr. drg. Wawan Suridwan, Sp.Pros., CIQnR.
Penghormatan kepada para purnawirawan ini menjadi simbol bahwa TNI AL tidak hanya menghargai kontribusi aktif, tetapi juga mengenang dan menghormati jasa-jasa mereka yang telah selesai dalam masa tugas.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Kenaikan pangkat Pati TNI AL di tahun 2025 ini juga menunjukkan kesiapan institusi dalam menghadapi tantangan abad ke-21, terutama di bidang maritim. Laut Indonesia menjadi medan strategis yang tidak hanya penting untuk pertahanan, tetapi juga menyangkut jalur logistik global, konflik perbatasan, hingga eksplorasi sumber daya laut.
Dengan adanya para perwira yang kompeten dan memiliki kapabilitas tinggi, diharapkan TNI AL dapat lebih gesit dan adaptif terhadap perubahan dinamika keamanan maritim. Perwira yang naik pangkat ini juga diharapkan menjadi motor utama dalam meningkatkan profesionalisme prajurit di bawah kepemimpinannya.
Selain itu, transformasi teknologi dan digitalisasi dalam sistem persenjataan dan manajemen militer menjadi tantangan besar. Dibutuhkan kepemimpinan visioner yang mampu menjawab tantangan tersebut secara strategis dan sistemik.
Penutup
Upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat Perwira Tinggi TNI AL ini bukan hanya sekadar seremoni militer, tetapi merupakan manifestasi dari dinamika pembinaan karier dalam tubuh TNI AL. Dengan naiknya pangkat empat perwira ini, diharapkan terjadi percepatan reformasi internal yang positif, serta kesiapan yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan geopolitik dan pertahanan laut Indonesia di masa depan.
Dalam konteks nasional, kehadiran perwira yang unggul dan visioner seperti Laksdya Edwin dan lainnya adalah modal strategis bagi pertahanan negara. Mereka tidak hanya menjadi pemimpin lapangan, tetapi juga pembentuk arah kebijakan pertahanan laut Indonesia yang kuat, tangguh, dan berdaya saing global.