Ketegangan Memuncak: India Luncurkan Serangan Udara ke 9 Titik di Pakistan dalam Operasi Sindoor
allintimes.com – Hubungan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah India secara resmi meluncurkan serangan udara ke sembilan titik strategis di wilayah Pakistan, termasuk daerah Kashmir yang berada di bawah kendali Islamabad.
Aksi militer ini diberi nama Operasi Sindoor, sebagai tanggapan atas serangan teroris yang terjadi di Pahalgam, Kashmir India, pada 22 April lalu. Dalam serangan tersebut, 25 warga India dan satu warga Nepal dilaporkan tewas.
Serangan udara ini menandai eskalasi militer terbaru antara dua negara bertetangga yang sama-sama memiliki senjata nuklir, sekaligus memicu kekhawatiran internasional mengenai potensi konflik skala penuh di kawasan Asia Selatan.
Operasi Sindoor: Target Infrastruktur Teroris di Pakistan
Menurut keterangan resmi dari Kementerian Pertahanan India, serangan udara ini bukan hanya balasan simbolis, tetapi merupakan tindakan tegas yang menyasar infrastruktur teroris di wilayah Pakistan dan Jammu & Kashmir yang dikuasai Pakistan. Pemerintah India menuduh bahwa wilayah tersebut telah lama menjadi markas bagi perencana dan pelaku serangan teroris yang menargetkan India.
“Operasi Sindoor menyerang infrastruktur teroris di Pakistan serta Jammu dan Kashmir yang diduduki Pakistan dari mana serangan teroris terhadap India telah direncanakan dan diarahkan,” kata Kementerian Pertahanan India.
Serangan ini dilakukan dengan perencanaan militer yang intensif dan menyasar sembilan lokasi yang diduga menjadi titik operasional kelompok-kelompok militan, yang disebut India telah bertanggung jawab atas aksi terorisme di wilayahnya.
Serangan Pahalgam yang Memicu Operasi Sindoor
Pada 22 April 2025, kelompok bersenjata tak dikenal melancarkan serangan brutal di Pahalgam, salah satu wilayah sensitif di Kashmir India. Serangan tersebut menewaskan 26 orang dan melukai puluhan lainnya. Pemerintah India secara langsung menuduh Pakistan terlibat atau setidaknya memberikan tempat aman bagi para pelaku teror tersebut.
Pihak India berkomitmen untuk menindak tegas siapa pun yang berada di balik aksi keji tersebut. Dalam pernyataan resminya, Kemhan India menyebut bahwa “mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban.”
Respons Pakistan: Serangan Balasan dan Pernyataan Keras
Tak tinggal diam, militer Pakistan mengklaim telah meluncurkan serangan balasan ke sejumlah target militer India, dan bahkan menyatakan bahwa beberapa pesawat tempur India telah berhasil dijatuhkan. Hal ini disampaikan oleh juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, yang menyebut tindakan India sebagai “perbuatan perang nyata”.
“Pakistan tetap menjadi negara yang sangat bertanggung jawab. Namun, kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kehormatan, integritas, dan kedaulatan kami,” tegasnya.
Pakistan juga telah melaporkan situasi ini ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seraya menegaskan hak untuk membela diri di bawah hukum internasional.
Kashmir: Titik Panas yang Tak Pernah Padam
Konflik India-Pakistan hampir selalu memiliki satu episentrum utama: wilayah Kashmir. Wilayah pegunungan ini telah lama menjadi sumber konflik kedua negara sejak kemerdekaan India dan Pakistan pada 1947. Hingga kini, baik India maupun Pakistan mengklaim seluruh wilayah Kashmir, meskipun keduanya hanya menguasai sebagian.
Kashmir menjadi tempat terjadinya tiga perang besar antara India dan Pakistan, dan terus menjadi wilayah dengan tingkat militerisasi tertinggi di dunia. Setiap insiden di kawasan ini bisa dengan cepat memicu konflik militer berskala besar, seperti yang terjadi saat ini.
Risiko Eskalasi dan Dampak Regional
Serangan udara India dan respons militer Pakistan telah menimbulkan kekhawatiran global terhadap kemungkinan pecahnya perang terbuka di antara dua kekuatan besar di Asia Selatan. Mengingat keduanya adalah negara pemilik senjata nuklir, eskalasi konflik bisa membawa dampak serius bagi perdamaian dan stabilitas regional bahkan global.
Banyak analis geopolitik menyebut bahwa tindakan India kali ini menunjukkan pergeseran dari diplomasi ke aksi militer langsung, yang jarang dilakukan India kecuali dalam kasus-kasus besar. Ini juga menunjukkan bahwa India ingin menegaskan kapabilitas militernya di kawasan.
Sementara itu, negara-negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia telah menyatakan keprihatinan dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri.
Reaksi Masyarakat dan Media Internasional
Media internasional turut menyoroti perkembangan ini dengan tajam. BBC, Al Jazeera, hingga CNN menyebut serangan udara India sebagai “langkah berani namun berisiko”, sementara media Pakistan mengecamnya sebagai pelanggaran kedaulatan.
Di dalam negeri India, aksi ini mendapat dukungan luas dari masyarakat, terutama setelah serangan Pahalgam yang dianggap sebagai simbol kelemahan keamanan jika tidak dibalas. Banyak pihak menyebut bahwa pemerintah India, khususnya di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, menunjukkan sikap tegas dan patriotik terhadap terorisme lintas batas.
Ke Mana Arah Konflik Ini?
Serangan udara India ke sembilan titik di Pakistan melalui Operasi Sindoor adalah respons yang tegas terhadap serangan teroris yang menewaskan puluhan warga sipil. Namun, tindakan ini juga membuka kemungkinan konflik militer skala besar, yang tentu saja menimbulkan ancaman serius bagi kawasan Asia Selatan.
Pemerintah India menegaskan bahwa mereka hanya menargetkan infrastruktur teroris dan bukan warga sipil. Sementara Pakistan menilai tindakan India sebagai pelanggaran kedaulatan dan menyatakan akan mengambil tindakan balasan yang setimpal.
Dalam situasi yang genting ini, peran diplomasi internasional menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya eskalasi lebih lanjut. Dunia kini menanti, apakah konflik ini akan mereda lewat diplomasi, atau justru berkembang menjadi perang terbuka di wilayah yang sudah lama tidak tenang.