Serangan AS Fasilitas Nuklir Iran Picu ‘Perang Berbahaya’ di Timur Tengah

Fasilitas nuklir Fordow Iran yang diserang Amerika Serikat. (via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES)

allintimes.com | Amerika Serikat melancarkan serangan AS fasilitas nuklir Iran, menarget tiga situs nuklir—Natanz, Fordow, dan Isfahan—mengundang kecaman keras dari diplomatik global dan peringatan bahwa ketegangan telah memasuki tahap perang berbahaya.

Serangan terjadi pada Minggu (22/6) dan menggunakan pesawat B‑2 Spirit yang dilengkapi bom bunker‑buster Massive Ordnance Penetrator (MOP). Presiden Trump mengumumkan serangan itu ditujukan untuk menonaktifkan program nuklir Iran—bukan untuk mengubah rezim—seraya memberi ultimatum agar Iran memilih berdamai atau menghadapi “tragedi lebih besar”. Iran segera menanggapinya sebagai tindakan “keterlaluan” dan melabeli serangan itu sebagai permulaan “perang berbahaya”, sambil menyatakan haknya untuk membalas sesuai Piagam PBB.

Fakta & Data dari Sumber Terpercaya

  • Ketiga fasilitas nuklir terkena serangan B‑2/MOP mencakup Natanz, Fordow, dan Isfahan—meskipun Iran mengklaim tidak ada kerusakan parah pada Fordow dan sudah dievakuasi.
  • IAEA dan Satelit menunjukkan kerusakan signifikan, terutama pada fasilitas pengayaan dan infrastruktur pendukungnya.
  • Wapres AS JD Vance menegaskan bahwa operasi ini “bukan perang terhadap Iran, tapi terhadap program nuklir Iran”.

Dampak & Respons terhadap serangan fasilitas nuklir Iran

  • Reaksi Iran: Menlu Abbas Araghchi menuduh AS “memulai perang berbahaya” dan hendak membela kedaulatan Iran.
  • Kecaman global: PBB, negara-negara Amerika Latin, Saudi, dan Hamas mengecam serangan sebagai pelanggaran hukum internasional dan ancaman terhadap perdamaian kawasan.
  • Status perlindungan nuklir: PBB dan IAEA akan memantau potensi kontaminasi, sementara Iran menyebut tidak ada dampak radiasi berarti .

Analisis & Arah Kebijakan Ke Depan

  1. Risiko eskalasi regional tinggi, terutama jika Iran menjalankan hak balasannya melalui proxy atau langsung.
  2. Presiden Trump menghadapi dilema politik: akan ada tekanan dari Kongres sambil mempertimbangkan respon diplomatik.
  3. Strategi global: AS berencana menambah pasukan di Teluk dan aliansi kawasan untuk mencegah balasan Iran .
  4. Diplomasi segera diperlukan: Sesi darurat Dewan Keamanan PBB diserukan untuk mencegah konflik berlanjut.

Serangan AS fasilitas nuklir Iran menandai babak baru konflik Timur Tengah—bukan lagi perang proxy, namun terbuka dan real. Dunia kini memasuki era “perang berbahaya” menurut Iran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *