TNI AU Siapkan Hercules dan Boeing untuk Evakuasi WNI dari Iran dan Israel
allintimes.com – Konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang terus memanas telah memicu kekhawatiran global, termasuk di Indonesia. Dampaknya dirasakan secara langsung oleh ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih berada di wilayah konflik. Merespons situasi ini, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung proses evakuasi WNI, dengan menyiagakan pesawat angkut militer jenis Hercules dan Boeing.
Siaga Penuh, Menunggu Perintah
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, TNI AU sudah menyiapkan dua jenis pesawat strategis—Hercules C-130 yang dikenal dengan ketangguhannya dalam misi kemanusiaan dan Boeing 737 milik Skadron Udara 17—untuk melaksanakan evakuasi bila perintah resmi diterbitkan oleh Markas Besar TNI.
“Kami sudah siapkan pesawat, baik Hercules maupun Boeing. Kru dan pasukan juga sudah dalam posisi siaga,” ujar Marsma Nyoman Suadnyana, dikutip Jumat (20/6/2025).
Meski belum ada perintah operasional resmi dari Mabes TNI, Suadnyana menegaskan bahwa TNI AU selalu siap digerakkan dalam waktu singkat apabila dibutuhkan. Kesiapan ini mencakup peralatan, logistik, kru pesawat, hingga dukungan taktis dari pangkalan udara terdekat yang akan menjadi titik pemberangkatan maupun penerimaan.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Mulai Merangkak Naik, Imbas Perang Israel vs Iran yang Terus Bergejolak
Pembentukan Tim Evakuasi Gabungan TNI
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah menginstruksikan pembentukan tim gabungan evakuasi yang terdiri dari 34 personel lintas matra. Tim ini dinamakan Crisis Response Team (CRT) dan akan bertindak sebagai garda depan dalam proses evakuasi WNI dari wilayah berisiko tinggi di Iran dan Israel.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa saat ini tim CRT masih berada di Jakarta dan dalam kondisi siaga tinggi. Mereka siap diberangkatkan dalam waktu singkat ketika situasi dan perintah memungkinkan.
“Perlindungan terhadap WNI, baik di dalam maupun luar negeri, adalah bagian dari mandat konstitusional TNI yang akan dijalankan secara optimal dalam kerangka kepentingan nasional,” ujar Kristomei.
Tim ini tidak hanya bertugas mendampingi proses evakuasi di luar negeri, tetapi juga siap membantu proses repatriasi di dalam negeri, termasuk penanganan psikologis dan logistik para WNI setibanya di Tanah Air.
Rencana Rute Evakuasi WNI
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, saat ini terdapat 578 WNI yang masih berada di wilayah konflik: 386 orang di Iran dan 192 orang di Israel. Dari jumlah tersebut, 126 orang telah menyatakan keinginan untuk segera dievakuasi—115 orang di Iran dan 11 orang di Israel.
Evakuasi dari Iran: Transit di Azerbaijan
Evakuasi dari Iran dijadwalkan dimulai pada Jumat pagi (20/6/2025) pukul 07.00 waktu setempat, dengan titik keberangkatan dari ibu kota Teheran menuju Baku, Azerbaijan. Di sana, para WNI akan menjalani transit selama dua malam sebelum pulang ke Indonesia menggunakan penerbangan komersial yang dijadwalkan pada Minggu, 22 Juni 2025.
Evakuasi dari Israel: Transit di Yordania
Sementara itu, para WNI yang berada di Israel akan dievakuasi melalui jalur darat menuju Amman, Yordania, sebagai tempat penampungan sementara sebelum mereka diterbangkan ke Indonesia. Jalur evakuasi ini dipilih berdasarkan pertimbangan keamanan dan akses logistik yang paling memungkinkan di tengah konflik yang berlangsung.
Peran Strategis Hercules dan Boeing
C-130 Hercules
Pesawat C-130 Hercules telah menjadi tulang punggung TNI AU dalam berbagai misi evakuasi internasional dan bencana kemanusiaan. Kemampuannya untuk mendarat di landasan pendek dan tidak beraspal membuatnya ideal untuk operasi di zona konflik yang minim infrastruktur.
Pesawat ini mampu mengangkut lebih dari 90 orang sekali terbang, dengan fleksibilitas penyesuaian kabin yang memungkinkan penanganan medis darurat jika diperlukan.
Boeing 737
Sementara itu, pesawat Boeing 737 militer yang dioperasikan TNI AU dari Skadron Udara 17 dikenal sebagai pesawat VIP dan VVIP. Namun, dalam kondisi darurat, pesawat ini dapat digunakan untuk evakuasi cepat, khususnya dari bandara internasional yang aman dan layak.
Kedua pesawat ini juga memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, jangkauan penerbangan, dan kemampuan komunikasi militer, menjadikannya pilihan utama dalam operasi strategis.
Kesiapsiagaan Indonesia dalam Menjaga WNI
Evakuasi WNI dari zona konflik seperti Iran dan Israel menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah Indonesia dalam melindungi segenap warganya, di mana pun mereka berada. Dalam konteks geopolitik yang tidak menentu, seperti konflik Israel-Iran yang bisa meluas menjadi perang regional, kesiapan dan kemampuan militer untuk bertindak cepat sangat penting.
Upaya ini juga menjadi bagian dari diplomasi perlindungan WNI yang selama ini ditegaskan dalam kebijakan luar negeri Indonesia: “Bebas dan Aktif, serta Mengedepankan Perdamaian.”
Peran Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri RI terus memantau perkembangan situasi di Timur Tengah dan berkoordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran dan Tel Aviv. Proses komunikasi dengan para WNI dilakukan secara berkala untuk memastikan keberadaan dan kondisi mereka selama konflik.
Kemenlu juga telah membuka layanan hotline untuk keluarga WNI yang ingin mendapatkan informasi terbaru tentang evakuasi.
Situasi Konflik Iran-Israel dan Dampaknya
Konflik antara Iran dan Israel yang memanas sejak pertengahan Juni 2025 telah mengakibatkan ratusan korban jiwa dan ribuan warga sipil mengungsi. Perang ini dipicu oleh saling serang antara kedua negara, termasuk tuduhan bahwa Iran tengah mengembangkan senjata nuklir, yang dibantah Teheran.
Israel kemudian melancarkan serangan udara ke sejumlah fasilitas strategis di Iran, termasuk yang diduga sebagai pusat riset nuklir. Sebagai balasan, Iran membombardir kota-kota di Israel dengan rudal dan drone.
Dampak terhadap WNI
Sebagian besar WNI di Iran adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di berbagai universitas ternama, termasuk di Teheran dan Qom. Sementara itu, WNI di Israel terdiri dari para pekerja migran, relawan keagamaan, dan pelajar.
Kondisi keamanan yang memburuk membuat banyak dari mereka memilih untuk pulang ke Indonesia. Pemerintah pun menanggapi hal ini dengan pendekatan cepat, termasuk koordinasi lintas kementerian dan pengerahan kekuatan TNI AU.
Penutup
Kesiapan TNI AU dalam mengevakuasi WNI dari zona konflik Iran dan Israel merupakan langkah konkret yang mencerminkan kekuatan diplomasi dan militer Indonesia dalam melindungi rakyatnya. Dengan mengerahkan pesawat Hercules dan Boeing serta personel CRT gabungan, TNI memastikan bahwa misi kemanusiaan ini bisa dilaksanakan dengan efisien dan aman.
Semoga seluruh proses evakuasi berjalan lancar dan seluruh WNI bisa kembali ke tanah air dalam keadaan selamat. Di tengah ketidakpastian global, ketegasan dan kecepatan respons seperti ini menjadi simbol penting dari negara yang hadir untuk rakyatnya, di mana pun mereka berada.