Bulog Bersama Hasto Wardoyo Salurkan 421 Ton Beras Bantuan untuk 21 Ribu Warga Jogja
allintimes.com | JOGJA – 19 Juli 2025 – Perum Bulog Kanwil Jogja menyalurkan 421 ton beras bantuan pangan kepada 21.064 warga Kota Jogja yang terdaftar sebagai penerima bantuan pangan (PBP). Penyaluran yang dimulai Jumat (18/7) dari Kelurahan Gunungketur, Pakualaman ini merupakan alokasi periode Juni-Juli 2025, dengan masing-masing penerima memperoleh 20 kilogram beras .
Mekanisme Penyaluran dan Tujuan
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jogja, Ninik Setyowati, menjelaskan bahwa penyaluran dilakukan berdasarkan data by name by address dari Badan Pangan Nasional (BPN). “Bulog bertindak sebagai operator penyalur, sementara regulatornya adalah BPN. Di 2025, penugasan baru dimulai Juni ini setelah terakhir dilaksanakan pada 2024,” ujarnya . Bantuan ini juga bertujuan menstabilkan harga beras di pasaran yang menunjukkan tren kenaikan. Sebagai langkah tambahan, Bulog menyediakan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di pasar tradisional dengan harga maksimal Rp12.500 per 5 kg, dibatasi 10 kg per pembeli .
Penurunan Jumlah Penerima
Jumlah penerima tahun ini turun signifikan menjadi 21.064 KK, berkurang sekitar 6.172 KK dibanding 2024 yang mencapai 27.236 KK. Penyesuaian ini akibat pembaruan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) oleh pemerintah pusat. Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, meminta pemahaman warga yang terdampak: “Kebijakan nasional ini menajamkan sasaran penerima berdasarkan desil ekonomi. Kami berharap bantuan benar-benar tepat sasaran” . Di tingkat lokal, wilayah Gunungketur saja mengalami penurunan dari 229 KK (2024) menjadi 197 KK penerima .
Imbauan Diversifikasi Pangan
Hasto Wardoyo juga mengimbau masyarakat mengurangi ketergantungan pada beras. “Kita bisa menyelingi dengan singkong atau jagung yang kadar glutamiknya lebih rendah. Diabetes di Jogja telah mencapai 11.000 kasus,” tegasnya . Ia sekaligus mengingatkan warga membeli beras di **Kios Segoro Amarto** milik Pemkot untuk menghindari beras oplosan—praktik pencampuran beras berkualitas dengan menir .
Dampak Langsung ke Masyarakat
Bagas Wiranto (69), penerima bantuan dari Gunungketur, mengaku terbantu: “Beras 20 kg ini mencukupi kebutuhan satu bulan untuk keluarga tiga orang. Terakhir dapat bantuan tahun lalu” . Ninik menegaskan komitmen Bulog menjaga kualitas beras bantuan: “Beras kami bukan oplosan. Kami menjalankan pengawasan ketat, termasuk sanksi pidana bagi pelanggar aturan SPHP” .
Proyeksi Ke Depan:
Penyaluran tahap awal di Gunungketur menjadi model penyerapan bertahap ke seluruh Jogja. Pemantauan harga dan ketersediaan beras terus dilakukan untuk memastikan dampak positif program ini terhadap ketahanan pangan .