Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Tampil di Karnaval Kemerdekaan RI ke-80

allintimes.com | Jakarta – Karnaval Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 yang digelar di Jakarta pada Minggu, 17 Agustus 2025, menjadi panggung istimewa bagi Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup. Keduanya menampilkan kendaraan hias bertema besar “Berjuang Atasi Tri Krisis Planet” dengan subtema “Menjaga Keanekaragaman Sumber Daya Alam Hayati”.

Kendaraan tersebut melaju dari Silang Monas menuju Simpang Semanggi, disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, jajaran kabinet, serta ribuan masyarakat yang memadati jalur karnaval.

Simbol Keanekaragaman Hayati Nusantara

Di atas kendaraan hias, tergambar suasana hutan tropis dengan pepohonan rimbun yang melambangkan paru-paru dunia. Berbagai satwa kunci Indonesia ditampilkan, mulai dari gajah sumatera, harimau sumatera, badak jawa, orangutan kalimantan, hingga burung cenderawasih dan komodo.

Selain itu, flora khas Nusantara seperti bunga bangkai dan pohon kempas yang kerap dijadikan rumah lebah madu hutan turut memperkuat pesan pentingnya menjaga ekosistem. Kehadiran makhluk hidup tersebut bukan sekadar ornamen, melainkan simbol pelestarian keanekaragaman hayati yang kini terancam oleh krisis lingkungan global.

Menteri Kehutanan: Hutan Adalah Fondasi Ketahanan Nasional

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, didampingi Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar, turut berada di atas kendaraan hias tersebut bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono.

Dalam keterangannya, Raja Juli menegaskan bahwa hutan memiliki peran vital bagi keberlangsungan hidup bangsa.

“Hutan bukan sekadar benteng menghadapi perubahan iklim, tetapi juga sumber pangan, penjamin air bersih, dan penyedia energi terbarukan. Karena itu, pengelolaan hutan yang lestari adalah fondasi bagi ketahanan nasional,” ujarnya.

Menjawab Tiga Krisis Planet

Pesan utama dari kendaraan hias ini adalah “Optimalisasi Pengelolaan Keanekaragaman Sumber Daya Alam Hayati untuk Mendukung Ketahanan Pangan, Air, dan Energi”.

Konsep ini menyoroti tiga krisis planet yang menjadi tantangan global:

  • Perubahan iklim yang memicu bencana hidrometeorologi,
  • Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dan kualitas hidup,
  • Hilangnya keanekaragaman hayati yang berimbas pada ketahanan pangan dan ekologi.

Dengan dominasi warna hijau dan biru pada desain kendaraan, Kementerian Kehutanan ingin menekankan urgensi menjaga ekosistem hutan demi masa depan yang berkelanjutan.

Komitmen Pemerintah: Hutan Lestari, Rakyat Sejahtera

Partisipasi Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup di karnaval ini juga dimaknai sebagai penegasan komitmen pemerintah terhadap prinsip:

  • Hutan Lestari,
  • Pembangunan Tidak Boleh Berhenti,
  • Kesejahteraan Rakyat Itu Pasti.

Hutan yang terjaga, menurut kementerian, bukan hanya rumah bagi flora dan fauna, tetapi juga penopang utama kehidupan manusia. Dari sumber pangan, pasokan air bersih, hingga energi terbarukan, semuanya berawal dari kelestarian hutan.

Ajakan kepada Masyarakat

Melalui karnaval ini, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan.

“Hutan adalah warisan bagi generasi mendatang. Menjaganya adalah tanggung jawab kita bersama, demi Indonesia yang hijau, sejahtera, dan berkelanjutan,” tegas Raja Juli Antoni.

Karnaval sebagai Momentum Edukasi Publik

Selain sebagai hiburan rakyat, karnaval kemerdekaan juga dinilai menjadi media edukasi publik. Pesan-pesan lingkungan yang disampaikan melalui seni visual kendaraan hias dapat memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam.

Dengan hadirnya kementerian teknis di karnaval ini, pemerintah ingin memastikan bahwa isu lingkungan dan kehutanan menjadi bagian integral dari pembangunan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *