Mutasi Besar di Tubuh Polri: DPR Ingatkan Tuntaskan Kasus dan Benahi Internal
allintimes.com | Jakarta, Indonesia – Keputusan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi besar-besaran di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) disambut dengan harapan dan kritik dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Anggota Komisi III DPR RI mengingatkan agar mutasi ini menjadi momentum bagi Polri untuk berbenah diri, menuntaskan kasus-kasus besar, dan meningkatkan kepercayaan publik.
Pesan DPR: Pembenahan Internal dan Peningkatan Kinerja
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Abdullah, menegaskan bahwa mutasi adalah hal yang biasa, namun kali ini harus dimanfaatkan sebagai momentum penting bagi Polri untuk berbenah. Ia menekankan perlunya pembenahan internal yang serius dan peningkatan kinerja di seluruh jajaran kepolisian.
“Mutasi ini harus menjadi momentum bagi Polri untuk menjadi lebih profesional, transparan, dan dipercaya oleh publik. Pembenahan internal dan peningkatan kinerja adalah kunci,” ujar Abdullah.
DPR juga mengingatkan Polri untuk segera menuntaskan kasus-kasus besar yang telah menjadi sorotan publik. Salah satu kasus yang disorot adalah kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan. Kasus ini dianggap sebagai ujian bagi transparansi dan profesionalisme Polri, di mana masyarakat menuntut keadilan dan kepastian hukum yang jelas.
Baca juga: Dukung Program Makan Bergizi Gratis Presiden, Kapolri Targetkan 409 SPPG Polri Terbentuk Akhir 2024
Selain itu, DPR meminta agar Polri lebih responsif dalam melayani masyarakat. Penanganan laporan harus dilakukan dengan cepat dan tidak menunda-nunda, bahkan sebelum kasus tersebut menjadi viral di media sosial.
Kapolri Lakukan Perombakan Jabatan Strategis
Mutasi besar ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bernomor: ST/1764/VIII/KEP./2025, yang diterbitkan pada 5 Agustus 2025. Sejumlah perwira tinggi dan perwira menengah menempati posisi baru yang strategis.
Beberapa nama penting yang masuk dalam daftar mutasi tersebut antara lain:
- Komjen Dedi Prasetyo dilantik sebagai Wakapolri.
- Komjen Wahyu Widada menjabat sebagai Irwasum.
- Komjen Syahardiantono ditunjuk sebagai Kabareskrim.
- Irjen Asep Edi Suheri menempati posisi sebagai Kapolda Metro Jaya yang baru.
Dengan perombakan besar-besaran ini, diharapkan kinerja Polri dapat semakin baik dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dapat meningkat.