Prabowo: Danantara dan Swasta Jadi Motor Ekonomi 2026, Kurangi Ketergantungan APBN

Prabowo Subianto menyampaikan pidato pendahuluan tentang RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025)

allintimes.com | Jakarta — Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa tolok ukur pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 akan bergeser. Dia menyebut Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara) dan sektor swasta sebagai motor penggerak utama perekonomian di masa depan. Hal ini disampaikan dalam pidato nota keuangan RAPBN 2026, sebagai bagian dari strategi mengurangi ketergantungan pada APBN.

Skema Pembiayaan Inovatif untuk Ketahanan Fiskal

Prabowo menyampaikan bahwa inovasi dalam pembiayaan menjadi kunci untuk efisiensi anggaran. Dengan memberdayakan Danantara dan sektor swasta sebagai penggerak investasi dan inovasi, pemerintah berharap APBN bisa lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar—tanpa terbebani oleh beban pembangunan yang selama ini sangat besar.

Baca juga: Susunan Pengurus Danantara: Struktur Kepemimpinan dan Tokoh Penting di Dalamnya

Danantara: Sovereign Wealth Fund yang Disiapkan untuk Menyokong Pembangunan

Sebagai lembaga investasi negara, Danantara telah diluncurkan pada Februari 2025. Dirancang sebagai sovereign wealth fund, Danantara mengelola aset hingga USD 900 miliar dan akan menjadi pusat pembiayaan strategis untuk proyek hilirisasi seperti pertambangan, EBT, serta AI—sejalan dengan visi menjadi motor ekonomi nasional ke depan.

Efisiensi APBN melalui Peran Swasta

Selain Danantara, sektor swasta diberi peran penting untuk mempercepat investasi dan meningkatkan daya saing global. Presiden menekankan pentingnya profesionalisme, transparansi, dan integritas dalam menggandeng sektor swasta. Beberapa proyek hilirisasi bernilai sekitar USD 38 miliar diklaim akan segera direalisasikan.

Sinergi dengan Pemberdayaan Desa dan UMKM

Tak hanya soal investasi besar; Prabowo juga menyoroti pentingnya ekonomi akar rumput. Pemerintah tengah menghidupkan kembali Koperasi Desa, Kelurahan Merah Putih, serta memperkuat UMKM lokal, dengan dukungan pembiayaan murah dari Bank Himbara. Ini bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi lokal, menekan kemiskinan ekstrem, dan mempercepat pemerataan ekonomi.

ASPEK STRATEGIS & TARGET MAKRO

Berbagai target makro ekonomi yang ikut dibidik antara lain:

  • Pertumbuhan ekonomi: sekitar 5,4% pada 2026
  • Inflasi terkendali di kisaran 2,5%
  • Defisit APBN hanya 2,48% dari PDB
  • Nilai tukar tetap stabil di kisaran Rp16.500/USD

Struktur APBN dirancang lebih sehat dan fleksibel, dengan mengoptimalkan penerimaan negara melalui pajak yang adil dan insentif terarah untuk sektor ekonomi strategis.

Tabel Ringkasan Prioritas Ekonomi

Fokus Utama Rencana Aksi Utama
Pembiayaan Inovatif Optimalkan Danantara & swasta, kurangi beban APBN
Ekonomi Lokal Penguatan koperasi dan UMKM melalui pembiayaan murah
Proyek Hilirisasi Percepat US$ 38 miliar investasi di sektor strategis
Target Makro Ekonomi Pertumbuhan 5,4%, inflasi 2,5%, defisit 2,48% PDB
Pengelolaan SDA & Aset Efisiensi pengelolaan aset negara, tingkatkan produktivitas

Kesimpulan

Pemerintah telah menyiapkan fondasi ekonomi masa depan yang lebih mandiri dan tangguh. Dengan memberi peran strategis kepada Danantara dan sektor swasta, Prabowo tidak hanya membebaskan APBN dari tekanan berat, tetapi membuka ruang bagi inovasi pembiayaan dan investasi produktif. Sinergi ini diharapkan memperkuat pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, serta stabilitas fiskal jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *