Tiga Kabupaten Siap Buka Sekolah Rakyat Rintisan, Kemensos Targetkan 200 Titik Baru
allintimes.com | Jakarta, Indonesia – Pemerintah Kabupaten Kebumen, Kepahiang, dan Boalemo menyatakan kesiapan penuh untuk membuka Sekolah Rakyat rintisan di daerah masing-masing. Komitmen ini muncul dalam audiensi dengan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono di Kantor Kementerian Sosial, Kamis (24/7/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari target Kemensos untuk membuka 200 titik Sekolah Rakyat baru tahun ini, sebuah program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Target Pembukaan September dan Persiapan Fasilitas
Wamensos Agus Jabo Priyono mendorong ketiga perwakilan daerah tersebut untuk segera merealisasikan pembukaan Sekolah Rakyat rintisan. “Jadi untuk (Sekolah Rakyat) rintisan, pembukaan direncanakan dimulai pada bulan September. Usahakan minggu ini diproses. Fasilitas yang perlu dipersiapkan itu kelas, asrama, dapur, tempat makan, lab, Perpus, tempat ibadah,” kata Agus Jabo, memberikan arahan teknis.
Baca juga: Kunjungan Seskab Teddy ke Sekolah Rakyat: Kagum Karakter Siswa, Apresiasi Peran Guru
Hadir dalam pertemuan ini antara lain Bupati Kebumen Lilis Nuryani, Wakil Bupati Kebumen Zaeni Miftah, Bupati Kepahiang Zurdi Nata, Sekretaris Daerah Boalemo Herman, Plt Kepala Dinas Sosial P3A Kebumen Yunita Prasetyani, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kelautan dan Perikanan Kebumen Asep Nurdiana.
Agus Jabo menjelaskan urgensi percepatan ini mengingat target Kemensos untuk membuka 200 titik Sekolah Rakyat tahun ini. Hingga 14 Juli, sebanyak 63 sekolah telah memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sementara 37 sisanya ditargetkan selesai pada akhir Juli. “Yang 63 titik itu 1A, yang 37 titik itu 1B, yang 100 titik tambahan itu 1C,” urainya, menunjukkan progres program.
Prioritas Pembangunan Gedung Permanen bagi Perintis
Alasan kuat di balik dorongan Wamensos agar pemerintah daerah segera merealisasikan Sekolah Rakyat rintisan adalah adanya prioritas dari pemerintah pusat. Pemerintah akan memprioritaskan pembangunan gedung permanen kepada daerah yang telah memiliki Sekolah Rakyat rintisan. Gedung permanen yang direncanakan dibangun tahun depan ditargetkan dapat menampung 1.000 siswa dengan jenjang SD, SMP, dan SMA, menunjukkan visi jangka panjang program ini.
Bupati Kebumen Lilis Nuryani menyambut positif saran Wamensos Agus Jabo. Ia menyatakan Kebumen siap menjadi bagian dari program prioritas Presiden. “Kami sudah siapkan lahan kosong di Desa Buayan dan segera menyiapkan bangunan untuk direnovasi menjadi sekolah rintisan,” kata Lilis, menunjukkan komitmen konkret.
Senada, Bupati Kepahiang Zurdi Nata menyanggupi untuk mengurus sisa administrasi dokumen verifikasi lahan seluas 9,06 hektare agar dapat disetujui menjadi titik sekolah rakyat permanen. “Nanti akan segera dipersiapkan untuk dokumen Keterangan Rencana Kota (KRK),” katanya. Sekretaris Daerah Boalemo Herman juga hadir ke Kemensos untuk melengkapi dokumen sertifikat lahan Sekolah Rakyat permanen seluas 10,01 hektare sebagai bagian dari proses persetujuan.
Sekolah Rakyat: Memutus Rantai Kemiskinan Tanpa Kecurangan
Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menyediakan akses pendidikan berkualitas secara gratis dan berkonsep berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem (Desil 1 dan 2) berdasarkan Data Tunggal Sosio-Ekonomi Nasional (DTSEN). Program ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendekatan pendidikan dan pemberdayaan.
Menutup audiensi, Agus Jabo mengingatkan dengan tegas agar tidak ada kecurangan dalam proses rekrutmen siswa Sekolah Rakyat. “Tidak boleh ada titipan. Presiden sudah wanti-wanti, ini untuk desil satu. Yang miskin ekstrem. Tujuan Presiden itu memotong kemiskinan, memuliakan orang miskin, dan membangun harapan,” tuturnya, menekankan integritas dan tujuan sosial program ini.