Wapres Gibran: ‘Anak-anak Kerasan Dulu’ Jadi Prioritas di MPLS Sekolah Asrama Surakarta

Foto: Istimewa/AntaraNews

allintimes.com | Surakarta, 18 Juli 2025 – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hadir di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta dalam rangka masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Mengawali kunjungan pukul pagi, Wapres menekankan satu hal: anak-anak harus merasa nyaman dan “kerasan dulu” sebelum belajar lebih jauh.

Gibran memantau langsung kondisi ruang belajar, asrama, dan dapur sekolah. Ia berbincang dengan guru serta siswa baru, memastikan suasana mendukung proses adaptasi yang optimal.

Penguatan Rasa Aman dan Nyaman di Asrama

Gibran menyoroti pentingnya “penitipan hati” siswa yang jauh dari orang tua. Ia meminta agar segala kebutuhan fisik dan emosional dipenuhi, dari menu makanan hingga kebiasaan bangun pagi.

Kepala Sekolah Septhina menjelaskan bahwa pesan tersebut sungguh dititipkan langsung oleh Wapres. “Anak-anak bukan sekadar belajar; mereka harus merasa dibimbing secara hati-hati,” ujar Septhina.

Baca Juga: Pemerintah All Out Dukung Petani NTT: Gibran dan Mentan Pastikan Pupuk hingga Irigasi Tersedia

Peran Guru dan Lingkungan Sekolah

Salah satu siswi, Oktaviani, mengakui sempat mengalami homesick. Namun berkat kehadiran teman baru dan perhatian dari guru, kini ia merasa lebih betah.

Wali Kota Surakarta, Respati, turut hadir dan mendukung penuh gagasan Wapres. Menurutnya, suasana hangat dan ramah menjadi fondasi kuat dalam pembentukan karakter siswa.

Kenyamanan: Pondasi Belajar Jarak Jauh dari Orang Tua

Wapres mengingatkan bahwa aspek psikologis sering terlupakan dalam sistem pendidikan yang padat dengan target akademis. Padahal, rasa aman dan rasa diterima adalah elemen lenyap kecerdasan anak tumbuh optimal.

Menu sehat, pola istirahat jelas, dan interaksi guru yang hangat merupakan strategi efektif untuk menumbuhkan kenyamanan serta mempercepat adaptasi siswa baru.

Strategi Ke Depan: Pendekatan Holistik di Sekolah Asrama

  1. Penguatan SOP pengasuhan: Protokol pendampingan siswa harus terstruktur, mulai dari habis makan hingga sebelum tidur.
  2. Pelatihan guru emosional: Guru mendapatkan kemampuan untuk memberikan perhatian lebih—lebih dari sekadar mengajar.
  3. Fasilitas asrama nyaman: Perlengkapan tidur, kebersihan, dan pengawasan harus ditingkatkan agar anak merasa aman.
  4. Rutin survei kepuasan: Melibatkan siswa dan orang tua untuk memberi masukan terhadap kondisi asrama dan fasilitas sekolah.

Kunjungannya Wapres Gibran di Surakarta menjadi pengingat penting: sebelum menuntut anak unggul akademik, pastikan mereka merasa “kerasan dulu”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *