Timothy Weah: Dari Menolak Klub Premier League hingga Masa Depan yang Terkatung di Juventus

allintimes.com – Timothy Weah, winger berbakat asal Amerika Serikat, kini tengah menjadi sorotan publik sepak bola Eropa. Masa depannya bersama Juventus berada di ujung tanduk setelah negosiasi transfernya ke Olympique Marseille menemui jalan buntu. Situasi ini semakin pelik karena Juventus dan klub Ligue 1 tersebut belum menemukan kata sepakat terkait nilai transfer sang pemain.

Artikel ini akan mengulas secara lengkap perjalanan karier Timothy Weah, kisah transfernya yang berliku, hingga prospek masa depannya bersama Bianconeri.

Awal Karier dan Perjalanan ke Eropa

Timothy Weah lahir di Brooklyn, New York, pada 22 Februari 2000. Ia adalah putra legenda sepak bola dunia, George Weah, yang kini menjabat sebagai Presiden Liberia. Sejak kecil, Timothy sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam mengolah si kulit bundar. Karier profesionalnya dimulai ketika bergabung dengan akademi Paris Saint-Germain (PSG) pada 2014.

Di PSG, Weah sempat menorehkan debut bersama tim utama pada musim 2017-2018. Namun, persaingan ketat di lini depan PSG yang dipenuhi bintang seperti Neymar, Kylian Mbappé, dan Edinson Cavani membuatnya sulit mendapatkan menit bermain reguler. Untuk mengembangkan kariernya, Weah kemudian dipinjamkan ke Celtic FC pada Januari 2019, di mana ia tampil cukup impresif dan membantu klub meraih trofi liga Skotlandia.

Bergabung dengan Lille dan Lompatan ke Juventus

Setelah masa peminjamannya di Celtic berakhir, Timothy Weah pindah ke Lille OSC pada musim panas 2019. Bersama Lille, Weah mengalami pasang surut karier. Cedera yang cukup parah sempat menghambat perkembangannya. Namun, ia berhasil bangkit dan menjadi bagian dari skuad Lille yang menjuarai Ligue 1 2020-2021, mengalahkan dominasi PSG.

Performa solidnya di Lille menarik perhatian banyak klub Eropa, termasuk Juventus. Pada musim panas 2023, Weah resmi bergabung dengan Juventus dengan biaya transfer sekitar 12 juta euro. Harapannya, ia dapat menambah variasi serangan Bianconeri, terutama di sisi sayap kanan.

Dulu Tolak Klub Premier League

Sebelum saga transfer ke Marseille terjadi, Weah sempat membuat kejutan dengan menolak tawaran dari klub Premier League. Salah satu klub yang berminat adalah Nottingham Forest, yang disebut sudah mengajukan penawaran sesuai dengan permintaan Juventus. Namun, Weah memilih bertahan di Turin karena ingin membuktikan kualitasnya di klub raksasa Italia tersebut.

Keputusan ini menjadi sorotan, terutama karena situasi Weah di Juventus tidak selalu berjalan mulus. Persaingan ketat di posisi sayap membuatnya sulit mendapatkan waktu bermain konsisten. Meski begitu, pemain berusia 25 tahun ini tetap berusaha keras menunjukkan kontribusinya setiap kali mendapat kesempatan tampil.

Negosiasi Buntu dengan Marseille

Pada bursa transfer musim panas 2025, nama Weah kembali mencuat setelah muncul kabar bahwa Olympique Marseille tertarik merekrutnya. Di bawah pelatih baru Roberto De Zerbi, Marseille membutuhkan pemain serbaguna di sektor sayap, dan Weah dianggap sebagai opsi ideal.

Namun, negosiasi transfer Weah ke Marseille mengalami jalan buntu. Juventus bersikukuh mematok harga 20 juta euro untuk melepas sang pemain. Di sisi lain, Marseille hanya bersedia membayar 15 juta euro. Selisih 5 juta euro ini menjadi penghalang utama yang belum bisa diatasi meskipun agen Weah sudah turun tangan untuk memediasi pembicaraan.

Situasi ini membuat masa depan Weah di Juventus menjadi abu-abu. Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, besar kemungkinan ia tetap bertahan di Turin untuk satu musim lagi.

Performa Weah di Juventus

Sejak bergabung dengan Juventus, Weah belum sepenuhnya mampu memenuhi ekspektasi besar para pendukung Bianconeri. Meski memiliki kecepatan dan kemampuan bermain di berbagai posisi, produktivitas gol dan assist-nya masih dinilai kurang maksimal.

Kendati demikian, pelatih Juventus menilai Weah memiliki potensi besar jika diberi peran yang sesuai. Dengan gaya bermain yang agresif, ia bisa menjadi opsi penting, baik sebagai winger maupun full-back dalam formasi 3-5-2 yang sering digunakan.

Alasan Juventus Tidak Ingin Lepas Murah

Juventus tidak terburu-buru melepas Weah karena mereka melihatnya sebagai aset dengan potensi jangka panjang. Dengan kontrak yang masih berjalan hingga 2027, Juventus ingin memastikan jika kepergiannya memberikan keuntungan finansial yang signifikan.

Selain itu, kehadiran Weah memberikan fleksibilitas taktik. Dalam kondisi tertentu, ia bisa dimainkan di berbagai posisi serang maupun sebagai bek sayap kanan. Hal ini membuat Juventus merasa harga 20 juta euro adalah angka yang wajar.

Prospek Masa Depan Timothy Weah

Pertanyaan besar kini adalah: di mana Timothy Weah akan bermain pada musim 2025-2026?

Jika negosiasi dengan Marseille gagal, ia akan tetap menjadi bagian dari skuad Juventus. Ini bisa menjadi kesempatan baginya untuk membuktikan diri di bawah strategi baru pelatih. Namun, jika transfer terjadi, Marseille bisa menjadi tempat yang tepat bagi Weah untuk menghidupkan kembali kariernya di Ligue 1, kompetisi yang sudah akrab dengannya.

Weah sendiri dikenal memiliki mentalitas tangguh dan tidak mudah menyerah. Meski mengalami berbagai hambatan dalam kariernya, ia selalu berusaha untuk bangkit dan membuktikan kemampuannya di level tertinggi.

Mengapa Nama Timothy Weah Tetap Menarik?

Ada beberapa alasan mengapa nama Weah selalu menarik perhatian:

  1. Latar belakang keluarga sepak bola – Sebagai putra legenda George Weah, ekspektasi besar selalu mengiringinya.

  2. Fleksibilitas posisi – Ia bisa bermain di sayap kanan, kiri, bahkan striker.

  3. Pengalaman internasional – Weah adalah pemain kunci tim nasional Amerika Serikat (USMNT).

  4. Potensi komersial – Dengan popularitas sepak bola di Amerika Serikat yang terus meningkat, pemain seperti Weah menjadi aset berharga di pasar global.

Kesimpulan

Timothy Weah berada dalam situasi rumit di Juventus. Negosiasi transfernya ke Marseille yang belum menemui titik terang membuat masa depannya penuh spekulasi. Namun, di balik semua drama transfer ini, Weah tetaplah pemain dengan potensi besar.

Apakah ia akan bertahan di Turin dan membuktikan diri bersama Bianconeri? Atau justru kembali ke Ligue 1 bersama Marseille? Semua masih menjadi teka-teki.

Yang jelas, perjalanan karier Weah mengajarkan bahwa dunia sepak bola penuh dengan pilihan sulit. Keputusannya untuk menolak Premier League dulu, dan kini menghadapi kebuntuan transfer, bisa menjadi penentu arah kariernya di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *