Generasi Muda Kunci Bangun Pertanian Masa Depan
allintimes.com – Generasi Muda Kunci Bangun Pertanian Masa Depan – Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan urbanisasi yang kian masif, sektor pertanian Indonesia berada di persimpangan penting. Kini, harapan besar untuk mengubah wajah pertanian nasional berada di pundak generasi muda.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono yang menyatakan bahwa anak muda memiliki peran kunci dalam membangun masa depan pertanian yang modern, produktif, dan berkelanjutan.
Pertanian Tak Lagi Identik dengan Lumpur dan Hidup Pas-Pasan
Pandangan lama bahwa pertanian adalah sektor penuh lumpur dan penghasilan minim perlahan mulai berubah. “Di era modern ini, bertani tidak lagi identik dengan lumpur dan hidup pas-pasan. Di tangan anak muda, pertanian kini menjelma jadi ladang cuan yang menjanjikan dan memiliki masa depan cerah,” kata Sudaryono dalam keterangan resminya di Jakarta pada Jumat (23/5/2025).
Pernyataan itu disampaikan dalam acara pengukuhan Forum Nasional Petani Muda dan Forum Nasional Organisasi Kepemudaan Bidang Pertanian yang berlangsung di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Generasi Muda: Agen Transformasi Pertanian
Wamentan Sudaryono menekankan bahwa generasi muda memiliki potensi luar biasa untuk membawa inovasi dan teknologi ke sektor pertanian. Bukan hanya sebagai petani konvensional, tetapi sebagai pengusaha pertanian, inovator teknologi tani, serta pionir digitalisasi pertanian.
“Anak muda harus ambil peran. Hari ini kita satukan gerakan pemuda pertanian dalam Forum Petani Muda Indonesia. Kita ingin lahirkan lebih banyak petani dan pengusaha muda yang bisa menjadi motor penggerak pertanian,” ujarnya.
Dengan semangat kolaboratif dan kreativitas yang tinggi, generasi muda dapat menjadikan pertanian sebagai sektor strategis yang menjanjikan keuntungan, keberlanjutan, dan kemajuan teknologi.
Program Nyata untuk Petani Muda
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengambil langkah konkret dengan meluncurkan berbagai program untuk mendukung anak muda di sektor ini. Menurut Sudaryono, saat ini terdapat lebih dari 300 ribu anak muda yang sudah terlibat dalam program-program pertanian Kementan, termasuk 30 ribu di antaranya telah menjadi petani muda mandiri yang sukses menjalankan usaha pertanian.
“Selain menjadi petani, ada yang jadi pengusaha, ada yang ekspor sayur, ekspor buah, ekspor gula aren, gula kelapa, dan seterusnya. Kita ingin mereka yang sudah mandiri dapat meneruskan dan mengajarkan kepada yang belum,” jelasnya.
Melalui pendekatan ini, Kementan tidak hanya membina, tetapi juga menciptakan ekosistem pertanian yang memberdayakan. Dengan semangat gotong royong dan pelatihan berkelanjutan, petani muda diberikan jalan untuk tumbuh dan berkembang.
Pelatihan, Teknologi, dan Dukungan Komprehensif
Sektor pertanian modern menuntut keterampilan baru, terutama dalam penggunaan teknologi dan manajemen usaha tani. Oleh karena itu, Wamentan menyatakan bahwa Kementan siap memberikan dukungan penuh bagi generasi muda, mulai dari pelatihan bertani, teknik pengemasan, perawatan tanaman, hingga pascapanen.
“Kalau di pertanian ini asal ada kemauan, pertanian kita siap dukung, mulai dari metode cara bertani, cara packaging, pascapanen, perawatan, penanaman, dan seterusnya kita bisa ikut kombinasi,” jelas Sudaryono.
Dukungan ini bersifat holistik, dengan pendekatan teknologi seperti Internet of Things (IoT), drone pertanian, hingga sistem irigasi pintar yang mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Program Brigade Pangan: Solusi Nyata dan Menguntungkan
Salah satu program unggulan yang disebutkan Wamentan adalah Brigade Pangan, sebuah inisiatif yang secara langsung melibatkan anak muda untuk mengelola lahan pertanian dalam skala besar. Hingga kini, telah terbentuk sekitar 1.770 Brigade Pangan di luar Pulau Jawa. Setiap kelompok terdiri dari 15 orang yang mengelola sekitar 200 hektare lahan pertanian.
“Pendapatan mereka bisa mencapai Rp10–20 juta per bulan per orang. Ini bukan gaji dari negara, tapi hasil dari pengolahan lahan mereka dengan skema bagi hasil dan seterusnya,” tuturnya.
Program ini tidak hanya menciptakan peluang kerja, tetapi juga membuka mata anak muda bahwa pertanian adalah sektor yang mampu memberikan pendapatan tinggi dan kehidupan yang layak, bahkan melebihi sektor-sektor lain yang dianggap lebih modern.
Forum Nasional Petani Muda: Wadah Strategis Kolaborasi
Pembentukan Forum Nasional Petani Muda menjadi langkah penting untuk mendorong kolaborasi antar generasi muda di bidang pertanian. Forum ini diharapkan mampu menjadi pusat inovasi, edukasi, dan pertukaran pengalaman antarpemuda dari seluruh penjuru Indonesia.
Wamentan berharap forum ini menjadi katalisator bagi lahirnya pertanian masa depan yang modern dan tangguh. “Kita ingin agar melalui forum ini terjadi transfer pengetahuan yang cepat, saling mendukung, dan menciptakan ekosistem pertanian yang kuat dan mandiri,” tegasnya.
Masa Depan Pertanian di Tangan Anak Muda
Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar petani Indonesia saat ini telah memasuki usia tua. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa mayoritas petani berada di atas usia 45 tahun. Tanpa regenerasi, sektor ini bisa menghadapi krisis dalam beberapa dekade mendatang.
Keterlibatan generasi muda adalah kunci untuk menghindari krisis tersebut. Dengan pemikiran segar, kemampuan digital, dan semangat wirausaha, anak muda bisa menjadikan pertanian bukan hanya sebagai alat pemenuhan pangan, tetapi juga sebagai mesin ekonomi yang kuat dan inovatif.
Tantangan yang Harus Diatasi
Meskipun peluang terbuka lebar, generasi muda masih menghadapi beberapa tantangan dalam memasuki sektor pertanian. Di antaranya:
-
Akses terhadap lahan dan modal usaha.
-
Kurangnya pendidikan pertanian berbasis teknologi.
-
Stigma negatif terhadap profesi petani.
-
Kurangnya insentif dan akses pasar yang adil.
Namun, dengan komitmen pemerintah, kolaborasi lembaga pendidikan, dan inovasi berbasis komunitas seperti Forum Petani Muda, tantangan tersebut dapat diatasi secara bertahap.
Bertani Adalah Masa Depan
Pernyataan Wamentan Sudaryono menjadi penegas bahwa sektor pertanian tidak boleh lagi dianggap sebagai pilihan terakhir. Justru, pertanian adalah sektor strategis masa depan yang bisa menjadi andalan perekonomian nasional dan pembuka lapangan kerja luas.
Generasi muda Indonesia tidak hanya diharapkan menjadi pengguna teknologi, tetapi pencipta solusi pertanian berbasis inovasi. Dengan semangat, kemauan belajar, dan dukungan yang tersedia, anak muda bisa membawa transformasi besar di sektor ini.
Karena itu, sudah saatnya pertanian kembali menjadi cita-cita. Dan di tangan generasi muda, pertanian Indonesia bisa tumbuh, berdaulat, dan berdikari—mewujudkan masa depan pangan yang lebih kuat, modern, dan berkelanjutan.