Greenhouse Jadi Fokus Kerja Sama Pertanian Indonesia dan Belanda: Mendorong Pertanian Modern Berkelanjutan
allintimes.com – Greenhouse Jadi Fokus Kerja Sama Pertanian Indonesia dan Belanda – Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian nasional, Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan Belanda dalam pengembangan hortikultura berbasis teknologi greenhouse. Kolaborasi ini tidak hanya menjadi simbol diplomasi pertanian, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam menghadapi tantangan global terkait ketahanan pangan, perubahan iklim, dan keterbatasan lahan produktif.
Belanda: Negara Kecil dengan Teknologi Pertanian Raksasa
Belanda dikenal sebagai negara kecil dengan reputasi besar dalam sektor pertanian. Meskipun luas wilayahnya jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia, Belanda merupakan salah satu eksportir produk pertanian terbesar di dunia. Keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan teknologi tinggi dalam sistem pertanian mereka, salah satunya adalah greenhouse (rumah kaca).
Teknologi greenhouse memungkinkan Belanda memproduksi buah, sayur, dan bunga dalam jumlah besar sepanjang tahun, dengan efisiensi penggunaan air dan pupuk yang tinggi serta dampak lingkungan yang rendah. Tidak heran jika Indonesia memandang Belanda sebagai mitra strategis untuk mempercepat transformasi pertanian nasional.
Kerja Sama Indonesia-Belanda: Fokus pada Hortikultura dan Greenhouse
Kerja sama antara Indonesia dan Belanda difokuskan pada pengembangan hortikultura berbasis teknologi greenhouse, terutama pada komoditas buah dan sayuran. Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menyebutkan bahwa Belanda adalah ahli dalam bidang ini, sehingga menjadi pilihan ideal untuk mendampingi Indonesia dalam modernisasi pertanian.
“Dengan Belanda kita akan kerja sama hortikultura. Ini sangat bagus karena Belanda merupakan ahli dalam bidang tersebut,” ujar Mentan Amran usai pertemuannya dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Proyek Percontohan: Humbang Hasundutan dan Purwakarta Jadi Lokasi Awal
Sebagai langkah awal, dua daerah telah ditetapkan sebagai lokasi proyek percontohan kerja sama ini, yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumatera Utara dan Kabupaten Purwakarta di Jawa Barat. Di kedua lokasi tersebut, telah dibangun seed center atau pusat perbenihan berbasis teknologi tinggi sebagai fondasi bagi sistem pertanian modern yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Melalui pembangunan seed center ini, diharapkan kualitas bibit hortikultura dapat meningkat secara signifikan, sekaligus mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan di kalangan petani lokal.
Potensi Greenhouse Tingkatkan Produksi 10 Kali Lipat
Salah satu keuntungan utama penggunaan greenhouse adalah kemampuannya dalam meningkatkan hasil pertanian secara signifikan. Mentan Amran menyebut bahwa sistem greenhouse yang diterapkan di Belanda mampu meningkatkan hasil panen hingga sepuluh kali lipat dibandingkan metode konvensional di lahan terbuka.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa pengembangan sistem ini harus disesuaikan dengan kondisi geografis dan ekonomi Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki keunggulan berupa iklim tropis dan biaya produksi yang relatif lebih murah, perlu ada kajian mendalam terkait efektivitas biaya dan harga komoditas hortikultura di pasar domestik maupun ekspor.
“Kita perlu kaji kembali masalah harga komoditasnya. Negara kita luas, biayanya murah, dan iklimnya sangat mendukung untuk pertanian terbuka,” jelas Amran.
Transfer Teknologi dan Pengetahuan Jadi Kunci Sukses
Kerja sama ini tidak hanya mencakup pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga lebih jauh pada transfer teknologi dan pertukaran pengetahuan antara kedua negara. Mentan Amran menekankan pentingnya kolaborasi yang berkelanjutan untuk memastikan Indonesia mampu mandiri dalam teknologi pertanian modern.
“Indonesia punya keunggulan komparatif—lahan luas, iklim tropis, dan tanah subur. Potensi pertanian modern kita besar, terutama dengan dukungan teknologi seperti greenhouse,” ujarnya.
Dengan dukungan dari pihak Belanda, Indonesia akan mendapatkan akses terhadap pelatihan, riset bersama, dan pendampingan teknis yang dapat mempercepat pemahaman petani terhadap teknologi baru tersebut.
Belanda Siap Kirim Misi Ekonomi ke Indonesia
Di sisi lain, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, mengungkapkan antusiasme negaranya dalam menjalin kerja sama lebih luas di sektor pertanian. Ia menyebut bahwa pada bulan Juni 2025 mendatang, Belanda akan mengirimkan misi ekonomi ke Indonesia yang dipimpin langsung oleh Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Pertanian Belanda.
Misi ekonomi ini akan melibatkan lebih dari 30 perusahaan hortikultura Belanda yang siap berinvestasi dan bermitra dengan pelaku usaha pertanian di Indonesia. Fokus utama misi ini adalah memperkuat kolaborasi dalam teknologi greenhouse serta memperluas jaringan perdagangan dan investasi di sektor pertanian berkelanjutan.
“Kami sudah berdiskusi dengan Mentan Amran dan sangat menyambut baik kerja sama ini. Harapan kami, akan semakin banyak investasi Belanda masuk ke sektor pertanian Indonesia,” kata Gerritsen.
Potensi Greenhouse untuk Indonesia
Greenhouse merupakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan dalam sektor pertanian Indonesia, antara lain:
-
Ketidakpastian cuaca: Greenhouse menciptakan lingkungan mikro yang terkendali, sehingga tanaman dapat tumbuh optimal tanpa terganggu musim hujan atau kekeringan ekstrem.
-
Efisiensi penggunaan air dan pupuk: Sistem irigasi tetes dan kontrol nutrisi memungkinkan penggunaan input pertanian lebih efisien.
-
Peningkatan produktivitas: Dengan kontrol penuh atas suhu, cahaya, dan kelembaban, tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan sehat, menghasilkan panen yang lebih banyak dan berkualitas tinggi.
-
Pengurangan penggunaan pestisida: Lingkungan tertutup meminimalkan serangan hama, sehingga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
Dengan teknologi yang tepat dan pendampingan yang berkelanjutan, Indonesia dapat mengembangkan kawasan pertanian modern yang mampu bersaing secara global.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Transformasi ke arah pertanian berbasis greenhouse juga mendatangkan manfaat ekonomi dan lingkungan. Dari sisi ekonomi, peningkatan hasil panen akan mendorong pendapatan petani dan membuka peluang pasar ekspor. Sementara dari sisi lingkungan, pertanian ramah lingkungan berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan konservasi sumber daya alam.
Kesimpulan
Kerja sama pertanian antara Indonesia dan Belanda, khususnya dalam pengembangan hortikultura berbasis teknologi greenhouse, merupakan langkah besar menuju pertanian masa depan yang modern, efisien, dan berkelanjutan.
Dengan komitmen kedua negara dalam membangun sinergi teknologi dan keahlian, sektor pertanian Indonesia berpeluang besar untuk meningkatkan daya saing global, sekaligus menjamin ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan populasi.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model yang bisa diadopsi di berbagai daerah di Indonesia, menciptakan pertanian yang tidak hanya produktif tetapi juga ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi.