UM dan Desa Kebobang Kolaborasi Wujudkan Wisata Pertanian Digital Modern Berbasis IoT

allintimes.com – UM dan Desa Kebobang Kolaborasi Wujudkan Wisata Pertanian – Di tengah geliat transformasi digital di berbagai sektor, dunia pertanian Indonesia juga tidak ketinggalan mengadopsi teknologi canggih untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menciptakan nilai tambah dalam bentuk wisata edukatif.

Salah satu contoh nyata inovasi ini terjadi di Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Melalui kolaborasi strategis bersama Universitas Negeri Malang (UM), desa ini selangkah lebih dekat mewujudkan kawasan wisata pertanian digital modern berbasis teknologi Internet of Things (IoT).

Kolaborasi Inovatif UM dan Desa Kebobang

Langkah awal kemitraan ini ditandai dengan kunjungan resmi dan diskusi intensif antara tim peneliti dari UM dan Pemerintah Desa Kebobang pada Kamis (16/4). Pertemuan ini menjadi bagian dari realisasi program penelitian berjudul “Wisata Pertanian Modern Berbasis Teknologi Digital: Peran Memorable Agriculture Tourism Experience dan Mendukung Local Food Security System di Desa Kebobang.”

Penelitian ini mendapatkan dukungan penuh dari Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek RI, yang menghubungkan kebutuhan masyarakat dengan solusi inovatif dari perguruan tinggi.

Penerapan Teknologi IoT di Greenhouse Modern

Salah satu bentuk konkret dari kerja sama ini adalah pembangunan sebuah greenhouse canggih seluas 100 meter persegi untuk budidaya melon. Greenhouse ini bukanlah rumah kaca biasa, melainkan dilengkapi dengan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang memungkinkan berbagai aspek pertanian dikendalikan dan dipantau secara digital.

Melalui sistem otomatisasi, suhu, kelembapan, dan proses penyiraman tanaman dapat diatur dengan presisi, bahkan dari jarak jauh melalui perangkat smartphone. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga membuka pintu bagi hadirnya wisata edukatif yang menyenangkan dan sarat manfaat bagi pengunjung.

Desa Kebobang Menuju Percontohan Wisata Pertanian Digital

Menurut Dr. Dwi Wulandari, S.E., M.M., CFP., salah satu anggota tim peneliti dari UM, proyek ini merupakan bentuk nyata kontribusi UM dalam menerapkan riset berbasis kebutuhan riil masyarakat. “Desa Kebobang memiliki potensi luar biasa dalam bidang pertanian dan pariwisata. Dengan penerapan teknologi dan manajemen yang tepat, kami percaya desa ini bisa menjadi pionir wisata pertanian digital di Indonesia,” ujarnya.

Melalui sinergi antara teknologi pertanian modern dan kekuatan lokal, Desa Kebobang diharapkan mampu menjadi model Smart Village berbasis Green Economy yang tidak hanya produktif, tetapi juga menarik minat wisatawan dan edukatif bagi generasi muda.

Integrasi Ekowisata, Edukasi, dan Ekonomi Kreatif

Tak hanya berhenti pada aspek teknologi pertanian, Pemerintah Desa Kebobang juga turut mendukung proyek ini dengan menyediakan berbagai fasilitas pelengkap. Di antaranya adalah pembangunan gazebo, kolam ikan, dan kolam renang yang semuanya akan terintegrasi ke dalam kawasan wisata edukatif pertanian.

Konsep yang diusung mencakup ekowisata, edukasi pertanian digital, dan pengembangan ekonomi kreatif lokal. Hal ini akan memberikan pengalaman menyeluruh bagi pengunjung, mulai dari belajar langsung tentang pertanian berbasis IoT, hingga menikmati keindahan alam dan produk-produk khas desa.

Dengan konsep “memorable agriculture tourism experience”, proyek ini juga mendorong pengembangan wisata berbasis pengalaman (experiential tourism) yang tengah menjadi tren global.

Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Masyarakat

Kepala Desa Kebobang, Mudjiati, menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, kerja sama dengan UM bukan hanya akan mendongkrak sektor pertanian, tetapi juga membawa angin segar bagi peningkatan ekonomi desa secara menyeluruh.

“Kolaborasi ini adalah peluang besar bagi desa kami. Tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tapi juga bisa menarik minat generasi muda agar kembali mencintai dunia pertanian,” ungkap Mudjiati.

Program ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan keterampilan petani melalui pelatihan teknologi, serta membuka peluang usaha dari sektor pendukung seperti kuliner, kerajinan, dan homestay bagi wisatawan.

Selaras dengan Tujuan SDGs

Transformasi Desa Kebobang menjadi destinasi wisata pertanian digital modern ini sangat relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya:

  • Poin 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, karena membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja baru.

  • Poin 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, melalui penerapan teknologi mutakhir dan pembangunan infrastruktur desa yang inklusif.

Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis partisipasi, desa ini tidak hanya sekadar menerima teknologi, tetapi juga belajar, menerapkan, dan mengembangkan ekosistem lokal yang mandiri dan berdaya saing.

Edukasi Digital: Magnet Wisatawan dan Generasi Muda

Salah satu keunggulan dari wisata pertanian digital adalah kemampuannya untuk menarik perhatian generasi muda. Penggunaan teknologi canggih seperti sensor IoT, dashboard pemantauan, hingga smart irrigation system menjadikan pertanian terlihat menarik dan futuristik.

Ini sangat kontras dengan stigma lama bahwa pertanian adalah pekerjaan berat dan kuno. Justru kini, dengan integrasi digital, sektor pertanian menjadi ladang inovasi yang penuh peluang. Di sinilah nilai edukatif proyek UM dan Desa Kebobang akan sangat terasa, karena mampu membangkitkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian yang modern dan berkelanjutan.

Desa sebagai Laboratorium Inovasi

Kolaborasi antara perguruan tinggi dan desa seperti ini menjadi contoh nyata dari konsep “desa sebagai laboratorium hidup”. Universitas tidak lagi hanya menjadi menara gading, tetapi hadir langsung dalam kehidupan masyarakat dan memberikan solusi praktis berbasis riset.

Bagi UM, proyek ini juga menjadi kesempatan untuk melakukan riset lanjutan, pengembangan kurikulum berbasis teknologi pertanian digital, serta membina mahasiswa agar memiliki pengalaman lapangan yang berharga.

Harapan untuk Ekspansi dan Replikasi

Dengan kesuksesan proyek tahap awal ini, besar harapan agar model pengembangan wisata pertanian digital seperti di Desa Kebobang bisa direplikasi di desa-desa lain di Indonesia. Terutama desa yang memiliki potensi sektor pertanian dan pariwisata yang belum tergarap optimal.

Konsep integratif seperti ini akan semakin penting ke depan, mengingat Indonesia menghadapi tantangan besar dalam ketahanan pangan, urbanisasi, dan perubahan iklim. Wisata pertanian digital menjadi salah satu solusi multifungsi: meningkatkan produksi, mendidik masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Penutup

Inovasi yang lahir dari sinergi antara Universitas Negeri Malang dan Pemerintah Desa Kebobang adalah contoh sempurna bagaimana teknologi, pendidikan, dan kearifan lokal bisa bersatu untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dengan semangat kolaborasi dan semangat desa membangun dari bawah, Indonesia bisa memiliki lebih banyak desa pintar (smart village) yang tidak hanya tangguh secara ekonomi, tetapi juga menjadi inspirasi nasional.

Program wisata pertanian digital berbasis IoT di Desa Kebobang bukan hanya tentang pertanian, melainkan tentang masa depan desa, tentang generasi muda yang kembali ke akar, dan tentang teknologi yang dimanusiakan untuk kemajuan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *