Koin Ratu 2.200 Tahun di Yerusalem: Jejak Politik Rahasia Helenistik?

Penemuan Mengejutkan di Givati

Baru-baru ini, dalam penggalian arkeologi di area Givati Parking Lot, City of David—Taman Nasional Yerusalem—ditemukan sebuah koin emas luar biasa langka bergambarkan Ratu Berenice II (reign: ±246–222 SM). Koin kecil (¼ drachma), terbuat dari emas hampir murni (99,3%), diperkirakan dicetak antara 246–241 SM selama masa pemerintahan suaminya, Ptolemaios III.

Penemuan ini menjadi “yang pertama kasus koin semacam ini ditemukan di luar Mesir dalam konteks arkeologi yang terkontrol” serta termasuk salah satu dari hanya ~20 keping yang diketahui ada di dunia.

Ketika Rivka Langler—seorang penggali muda—menemukannya saat menapis tanah, ia langsung menyadari betapa berharganya temuan itu. “Saya melihat sesuatu yang berkilau … lalu menyadari itu adalah koin emas,” katanya penuh antusias.

Koin sebagai Simbol Kekuasaan Ratu

Koin tersebut menampilkan wajah Ratu Berenice dengan atribut wewenang: mahkota (diadem), selubung (veil), dan kalung. Pada sisi belakang tampak cornucopia (tanduk kesuburan) diapit dua bintang, serta tulisan Yunani Basilisses (“milik Ratu”)—menunjukkan peran politiknya, bukan sekadar status istri raja.

Menurut Dr. Robert Kool dan Dr. Haim Gitler dari Israel Antiquities Authority dan Israel Museum, “Berenice muncul bukan hanya sebagai pendamping raja, tetapi mungkin sebagai penguasa dengan kedudukan setara dalam masa hidupnya.” Ini menjadikannya salah satu kasus awal ratu Ptolemaik yang dicetak sebagai penguasa secara resmi.

Relevansi terhadap Sejarah Yerusalem

Sebelumnya, banyak sejarawan memandang Yerusalem pasca kehancuran Bait Suci Pertama (586 SM) sebagai kota kecil yang terpinggirkan secara ekonomi. Penemuan koin ini berbalikkan narasi tersebut. Menurut direktur penggalian, Dr. Yiftah Shalev, ini menunjukkan bahwa “kota itu memiliki status dan hubungan dengan pusat kekuasaan Ptolemaik di Mesir”.

Populer Mechanics menyebut bahwa temuan ini “dapat mengubah pemahaman tentang sejarah Yerusalem pasca-586 SM,” memperlihatkan bahwa kota itu mungkin sudah pulih ekonomi dan berjejaring secara internasional jauh lebih awal daripada yang diduga.

Koin Emas: Bonus Militer atau Simbol Diplomasi?

Beberapa ahli menduga koin ini dicetak di Aleksandria, kemungkinan sebagai bonus untuk tentara yang ikut dalam Perang Suriah III (melawan Seleukia). Ini menunjukkan bahwa koin ini bukan hanya alat moneter, tapi juga menjadi bagian dari upaya integrasi politik dan simbol legitimasi kerajaan.

Konteks Geopolitik Helenistik

Abad ke-3 SM adalah masa peralihan, di mana jalur perdagangan dan kekuasaan diperebutkan antara Kerajaan Ptolemaik (Mesir) dan Seleukia (Suriah). Yerusalem—letaknya strategis di perbatasan Levant—menjadi titik penting dalam peta politik. Penemuan koin ini memperkuat teori bahwa Yerusalem bukanlah wilayah yang terisolasi, melainkan bagian dari jaringan geopolitik hebat di wilayah Timur Tengah kuno.

Selain itu, kemunculan nama dan citra perempuan di koin menegaskan kekuatan simbolik dan politik yang digunakan Ptolemaik untuk memperkuat legitimasi internal dan eksternal, termasuk melalui kebudayaan dan agama (cultus).

Kenapa Temuan Ini Penting?

• Pertama sepanjang masa: Ini pertama kalinya koin emas langka Ratu Berenice II ditemukan dalam penggalian arkeologi, bukan di pasar kolektor.
• Mengungkap wajah sejarah baru: Menampakkan peran perempuan dalam kekuasaan Helenistik, serta status politik Yerusalem.
• Membentuk ulang narasi: Memberi bukti bahwa Yerusalem dulu lebih hidup secara ekonomi dan punya hubungan internasional yang kuat.

Penutup: Koin Kecil, Jejak Besar

Dalam sebuah momen ketika arkeolog menelusuri puing demi puing tanah kuno, mereka menemukan koin kecil yang menyimpan kisah besar—tentang kekuasaan, perdagangan, dan peran perempuan dalam dunia kuno. Temuan ini membuktikan, bahwa luar biasanya sejarah terkadang tersembunyi dalam objek kecil—tapi mampu membuka tabir dunia yang telah lama hilang.